21 || Keributan

1.7K 138 23
                                    

Hai, sesuai janji. Habis pengumuman kelulusan, aku update. So, happy reading for all, hope you like it. Don't forget to vote and comment guys!!!

 Don't forget to vote and comment guys!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya, Alhesa, pacarnya Jingga."

Bi Ijah berkerut bingung, Elzaska dan Alhesa? Lalu siapa sebenarnya kekasih anak majikannya yang sebenarnya.

"Kayanya mas ini salah alamat. Pacar non Jingga itu, Elzaska. Bukan Alhesa."

"Saya benar kok pacarnya Jingga. Ya walau belum jadian, tapi pasti bentar lagi---"

"Kak, ngapain lo disini?" Potong Jingga yang baru saja keluar, membuat Alhesa tersenyum, kemudian lelaki itu beranjak semakin mendekat.

"Non, katanya mas ini pacarnya non," ujar Bi Ijah, sontak saja Jingga berkerut bingung.

"Pacar?" Beo Jingga.

"Em... maksud gue, temen," sarkas Alhesa. Jingga memejamkan matanya sejenak, kemudian berbicara singkat pada bi Ijah, menyuruhnya untuk masuk dan memberikan sedikit waktu untuknya berbicara dengan Alhesa.

"Ngapain lo disini, kak?"

"Hm, gak papa. Gue cuman khawatir aja sama lo, kenapa setiap kali gue chat lo gak pernah bales."

"Gue bukannya gak pernah bales, cuman kadang chatnya tenggelem, sorry."

"Chat bisa tenggelem, ya? Kaya dilaut aja."

"Ya-ya bisa aja, sih hehe. Oh iya, lo kesini cuman karna khawatirin gue 'kan? Em, sekarang lo udah liat, kalo gue fine-fine aja, jadi lo bisa pergi."

"Kok lo kaya gak suka gitu, sih? El udah ngomong apa aja tentang gue?" Jingga berkerut bingung, mengapa lelaki dihadapannya ini seakan selalu menyalahkan El disetiap sikapnya.

"Ini gak ada sangkut pautnya sama El, ya kak." Alhesa tetrsenyum seraya mengangguk singkat.

"Oh iya, nih." Alhesa menyodorkan seplastik belanjaan dan Jingga mengernyit. "Gue tau lo habis sakit 'kan? Makanya gue bawain lo buah."

Lain dengan Elzaska, cowok itu berdecak sembari menghela napas, saat mengetahui handphone Jingga tertinggal di dalam mobilnya. Setelah memberi tahu pada semua temannya jika kemungkinan ia akan sedikit terlambat nanti, El buru-buru langsung menuju rumah Jingga.

Saat berada di pagar rumah Jingga, El mengernyit ketika netra bermanik hitamnya menangkap motor sport merah yang sudah ia duga milik seseorang yang begitu ia benci. "Ngapain dia disini?" El tidak langsung turun, lelaki itu masih memperhatikan dari balik kaca mobilnya.

ELZASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang