20 || Bandana Orange

2K 158 71
                                    

Hello, ketemu lagi di cerita ini. Btw, aku suka banget bacain comment kalian huhu 😭 apalagi yg comment nya panjangggggg gitu, auto aku bales. Lucu ih 💕

Elzaska membantu Jingga untuk turun dari barankar rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elzaska membantu Jingga untuk turun dari barankar rumah sakit. Mengingat, hari ini gadis itu sudah diizinkan untuk pulang, setelah dirawat selama empat hari.

El terus tersenyum menatap wajah Jingga, membuat gadis itu risih kemudian berdecak sebal. "Lo kenapa liatin gue mulu sih? Malu tau," decak Jingga kesal sendiri.

El tersenyum untuk menanggapi dan duduk di sofa. "Kamu makin cantik ya, Jingga."

Jingga terdiam, ia sebenarnya agak baper, tapi ia harus tetap stay cool dihadapan lelaki ini. "Apaan sih, gak jelas lo, El."

"Kalo lagi marah gini, kamu tambah makin cantik, sayang." El terus mengeluarkan gombalannya. Sementara Jingga, ia sudah meleyot parah namun ia tidak bisa apa-apa lagi selain diam.

El merogoh saku hoodie hitamnya, lelaki itu mengeluarkan sebuah bandana berwarna orange, kemudian memperlihatkannya pada Jingga. Sontak, gadis itu terkejut parah, dan rasanya Jingga ingin langsung meraih bandana itu dan memakainya.

"Siniii, bagus banget warnanya ih," ucap Jingga. Tangan gadis itu terangkat untuk berusaha meraih bandana itu, akan tetapi ide jahil muncul dibenak El. Saat tangan Jingga mulai mendekat, cowok itu menjauhkan bandana nya.

"El, lo ngeselin banget sih!"

"Mau bandana ini?" Tanya El dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Iyalah! Itu warnanya, ya ampunnn bagus banget."

"Kecup dulu," ujar El, sembil memajukan wajahnya dihadapan Jingga dengan raut begitu menggemaskan.

Jingga tersentak, saat dirasa jarak diantara keduanya begitu dekat. Dapat gadis itu rasa, jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya.

"Ogah banget gue ngecup, lo. Mending siniin bandananya, gue mau pake."

El yang ngeselin itu, justru tambah ngeselin. Cowok itu kini meletakan kepalanya dipaha Jingga. "Kecup dulu, kalo gak mau gak gue kasih bandana."

Jingga mendengus. "Bodo, gue bisa beli sendiri."

"Hm, ya udah kalo gitu, lo gue culik, biar gue kecup dirumah sampe abis."

Jingga terdiam, sampe abis? Sialan, otaknya traveling kemana-mana sekarang. Dan gadis itu berusaha menyingkirkan kepala El dari pahanya.

"Gak bakal bisa kamu nyingkirin kepala aku, soalnya udah nyaman kaya gini. Makanya kecup dulu, biar kepala aku mau minggir."

"El, lo... " Jingga menghela napas lelah dengan membentuk raut jeleknya. Tai tai taiii, ngeselin banget sih nih oranggg, tapi gemesin sih. Eh enggak!!!

ELZASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang