Hello moods, jangan lupa vote and comment ya... itu berarti banget untuk keberlangsungan cerita ini. Sejuta sayangggg💋💋💋
***
Jam istirahat SMA Lesmana telah tiba, semua murid berangsur meninggalkan kelas mereka masing-masing. Kebanyakan dari mereka memilih ke kantin, untuk mengisi perut. Namun berbeda dengan Jingga beserta kedua temannya, mereka bertiga memilih untuk tetap singgah di kelas.
"Gong, gue masih kesel tauuuu," rengek Rosa yang baru saja duduk dibangku sebelah Jingga.
Jingga meletakan cermin yang telah ia pakai. "Kesel kenapa lo?"
"Ck, gue masih gak terima ya, kalo jabatan Kak El sebagai Ketos digantiin. Mana penggantinya kek pulu-pulu."
Nanda menonyor kepala Rosa yang sedang mengerucutkan bibir. "Muka lo kaya gitu makin jelek tau! Mana ngatain orang lagi. Eh btw, siapa ketos baru sekolah kita?"
Rosa mengelus kepalanya yang baru saja di tonyor Nanda. "Ogah jawab gue, kepala gue sakit!"
"Oh ya udah, bodo amat, gue mau nanya ke Jigong," balas Nanda, gadis itu kemudian menatap Jingga yang sedang tertawa melihat aksi kedua temannya. "Lo tau gak, Gong, siapa ketos baru kita?"
"Setau gue sih, kandidat nomer satu, yang pake kaca mata bulet itu. Siapa sih namanya? Em, paus...?"
"Fauzan anjirt!" Sarkas Rosa.
Nanda melongo mendengar Rosa yang begitu semangat menyebutkan nama ketos baru mereka. "Anjirt lo Ros, semangat banget nyebutin nama bapak ketos kita, jangan-jangan lo suka ya sama beliau?"
"Ih apaan sih Nandulllllll, gak lucu!"
"Lah gue emang gak lagi ngelawak."
Sementara itu, Jingga mendapati sebuah notifikasi dari ponselnya, segera ia mengecek dan ternyata sebuah pesan singkat dari Elzaska. Jingga tersenyum lebar ketika membacanya, membuat kedua temannya melongo kebingungan.
Elzayang:
Ayy, ke kantin bareng, yuk? Kalo mau, aku nunggu di pendopo depan Grha ya.Jigong:
OTW MELUNCURRR"Kenapa lo senyum-senyum sendiri?" Tanya Rosa pada Jingga.
"Gak papa, biasa masalah orang yang gak lagi jomblo. Gue pergi dulu ya, diajakin istirahat bareng sama El," ucap Jingga, tidak ada satu detik ia sudah melesat meninggalkan kedua temannya.
"Ehhhh, emang dasar orang kalo lagi bucin suka ninggalin bestinya," ujar Rosi.
"Udah gak papa, mending kita berpelukan." Nanda berucap sembari membuka kedua lengannya lebar-lebar, segera Rosa memeluknya erat.
"Nasib jomblo gini amat---ASTAGA! kenapa lo peluk gue sih Nandulllll, lepas gak?!" Rosa berteriak histeris saat mengetahui ia dipeluk Nanda-sahabat sekaligus partner berantemnnya.
"Gamau, biar dikira lesbi."
"IH OGAH YA, GUE MASIH NORMAL."
Bukannya melepaskan pelukannya, Nanda justru semakin mempererat nya. Ia suka melihat Rosa tersiksa.
Tidak lama kemudian ponsel milik Nanda bergetar, gadis itu lantas menjauhkan tubuh Rosa. "Gue juga masih normal kali! Uda sono pergi!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZASKA
Teen FictionMalam merambat lambat, netra selegam jelaga itu kembali membuyarkan lamunan malam, seolah tak ingin pergi barang sedetikpun dari dalam ingatan. Manik gadis itu menatap langit yang penuh dengan konstelasi bintang yang nampak membentuk konfigurasi ber...