26 || Flashback

1.8K 156 95
                                    

Isi tiap paragraf dengan comment dwong beb. Jangan lupa follow akun author NatasyaSalvia
Biar kalian selalu dapat notice updatean aku!!! 💋💋💋

 Jangan lupa follow akun author NatasyaSalviaBiar kalian selalu dapat notice updatean aku!!! 💋💋💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulang menggema sudah sejak 20 menit yang lalu. Dengan langkah beratnya, Jingga bersama dengan Elzaska mulai melangkah memasuki ruang kelas X-3 ruang kelas Jingga, untuk mengambil tas gadis itu yang tertinggal.

Saat memasuki ruang kelas, mereka terkejut karena melihat Rosa dan Nanda yang sedang konser privat. Dua gadis itu berteriak-teriak heboh, menyanyikan lagu galau dari salah satu penyanyi favorit Nanda.

"TERLUKA, MENANGIS, TAPI KU TERIMA...!!!"

"SEMUA, KEPUTUSAN, YANG TELAH KAU BUAT!"

"SATU!"

"YANG HARUS KAU TAU ....." 

"KU MENANTI KAU TUK KEMBA--~~xxxxx." Rosa kehabisan napas dan hampir mati, sehingga suaranya jelek sekali. Gadis itu menjatuhkan dirinya di atas lantai kelas dengan memegangi dadanya, seperti orang serangan jantung.

"Anjirt, tinggi banget nadanya, huh," ucap Rosa terengah, Nanda tertawa keras sekali, karena puas mengerjai Rosa hingga temannya itu kehabisan napas. Karena ide gila menyanyi di kelas ini, adalah ide Nanda.

"Kok lo gak mati sih, Ros? Padahal udah kehabisan napas, lho."

"Njirt, lo pengen gue mati, gitu?" Nanda tertawa dan segera menampol pipi Rosa. "Iya, HAHAHA!"

Saat berbalik badan, Rosa dan Nanda dikejutkan dengan kehadiran Elzaska---Ketua OSIS. Sialan, apa ia akan kena hukuman karena menggelar konser privat di kelas?

Dengan segera, Rosa langsung menghampiri El dan sungkem. "Ampun kak, gue sebenernya gak mau gelar konser. Cuma gue disuruh sama temen gue yang jahat itu, jadi gue konser deh."

Jingga memijat pangkal hidungnya melihat tingkah Rosa. Sahabatnya itu memang agak sinting. "Berdiri, Ros."

Rosa mengusap air matanya lalu menatap Jingga. "Jigong, sejak kapan lo ada disini?" Jingga memutar matanya malas. Melihat tingkah Rosa, Nanda langsung menarik tangan sahabatnya itu.

"Maaf ya kak, kita berisik hehe," ujar Nanda pada El.

"Gak papa, lanjutin aja konsernya."

Nanda melihat Jingga yang berantakan. "Astaga, lo kenapa bisa kaya gini?"

Jingga tersenyum. "Gak papa kok. Lo berdua kok masih di sekolah? Eh btw, gue kesini cuma mau ambil tas."

"Em, kita nunggu lo, Jingga. Pengen pulang bareng lagi hehe."

"He'em, kangen banget nih kita sama lo. Udah lama juga gak kumpul bertiga," sahut Rosa. Jingga tersenyum getir, tidak enak hati karena dia sekarang memang jarang sekali ikut kumpul.

ELZASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang