HELLO guys, back lagi di cerita ini. So sorry kalo up nya lama huhuuu. And yang pasti, don't forget to vote, comment! Happy reading for all ♡
Disisi lain, Tosa berdecak, "Kok kulkas lo kosong sih, Gong? Tumben banget dah, biasanya penuh ni sampe ga muat lagi isinya," ujar Rosa terus terang, lalu kembali menutup lemari ES.Lain dengan itu, Jingga tidak mempedulikan suara Rosa. Gadis itu langsung merebahkan dirinya di atas sofa yang letaknya dekat dengan Lemari Es.
Bayangkan saja, sekarang sudah pukul satu dini hari dan Rosa merasakan lapar. Padahal stok snack dan perlengkapan dapur lainnya dirumah Jingga memang kebetulan sedang kosong.
Rosa merasa kecewa lalu duduk disebalah Jingga. Gadis itu menatap wajah Jingga yang ternyata sudah terlelap. "Ih anjirt! Jigonggg bangun dong, gue laper banget iniii. Kasihan cacing peliharaan gue pada demo!"
"Bacot lo. Berisik!" Sarkas Jingga dengan menimpuk muka Rosa yang menyebalkan menggunakan bantal kecil di atas sofa.
"Gong, keluar yuk. Ke minimarket depan komplek lo, nyari mie instan atau apa kek. Gue laperrr banget, suer gak boong."
Jingga memalingkan wajahnya, membuat Rosa marah. Dan Rosa menangkup wajah Jingga menggunakan kedua telapak tangannya. Gadis itu melotot. "Lo... kalo gak mau nganter gue ke minimarket, gue makan kepala lo."
Jingga yang baru setengah sadar, terkejut bukan main melihat muka Rosa yang melotot tepat di depan matanya. Refleks, Jingga menampar keras-keras muka Rosa sekuat tenaganya.
PLAK!
"JIGONGANJAY, SAKIT BANGET ONYON!"
Jingga melotot. "Ih maaf-maaf, salah lo sendiri sih melotot di depan gue. 'Kan gue jadi kaget."
"Tau ah. Gue ngambek," ujar Rosa dengan memalingkan wajahnya. Hal itu membuat Jingga memutar bola matanya malas, karna saat Rosa ngambek itu melebihi anak paud parahnya.
"Ututututuuuuuuu, Rosa sayangnya Zallen jangan nangis donggg..." Rosa yang sedang berlaga ngambek langsung berbalik menatap Jingga sebab temannya itu baru saja menyebutkan nama seseorang. Zallen...
"Ih Jigong, kok gue sayangnya Kak Zallen sih!!! Gak-gak, gue El-Lovers bukan Zallen-Lovers."
"El punya gue, anjir! Eh btw, emang ada ya, Zallen-Lovers?"
"Gak ada. Ihhh, gak mau Kak Zallen. Maunya kak El, kalo kak El dah milih lo, seenggaknya yang speak Kak El lah. BODO. GUE MAU NGAMBEK!"
"Lah, bukannya lo udah ngambek dari tadi, ya? Lagian kalo dipikir-pikir, lo cocokkk banget sama Zallen."
"Bodo ah. Gue makin ngambek."
Derap langkah seseorang yang melangkah semakin mendekat, membuat atensi Rosa dan Jingga teralihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELZASKA
Teen FictionMalam merambat lambat, netra selegam jelaga itu kembali membuyarkan lamunan malam, seolah tak ingin pergi barang sedetikpun dari dalam ingatan. Manik gadis itu menatap langit yang penuh dengan konstelasi bintang yang nampak membentuk konfigurasi ber...