Dilemma

171 22 3
                                    

"Kamu belum baikan sama Kamal?"

Yeonjun muncul dan membuyarkan lamunan Soobin. Mereka saat ini berada di restoran bintang lima yang menyuguhkan pemandangan kota Tokyo dengan lampu-lampu kotanya yang memukau.

Tadinya Soobin menemui salah satu klien besarnya, Mr. Takishima untuk membahas beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan dalam kontrak kerjasama mereka. Tapi setelah pertemuan itu selesai, Soobin enggan kembali ke hotel. Perasaannya masih kacau, kalau sendirian terus-menerus di kamar hotel dia pasti bakalan mikirin Kai lagi. Pacarnya yang akan pergi ke Paris.

"Kok tau aku di sini?"

"Chanwoo nyariin kamu karena belum balik ke hotel padahal janji temu dengan Mr. Takishima sudah selesai dua jam yang lalu.."

Soobin menghela nafas berat. Yeonjun tahu sobatnya itu pasti galau berat semenjak berita Kai akan berangkat ke Paris menyebar. Belum lagi jadwal keberangkatannya cuma tinggal dua minggu lagi.

"Mungkin ada alasan kuat yang bikin dia belum cerita sama kamu. Aku yakin Kai nggak bermaksud merahasiakannya..."

"Tapi dia cerita sama Hyunjin. Dia memberitahu Hyunjin lebih dulu daripada aku.." keras Soobin.  Hatinya terasa ngilu. Entahlah, dia tahu Kai dan Hyunjin cuma sebatas teman. Tapi melihat kedekatan mereka, apalagi setelah tahu perasaan Hyunjin, dia jadi cemas. Bagaimana kalau Kai berpaling pada Hyunjin?

Soobin tahu Kai mencintainya, tapi sebentar lagi kekasihnya itu akan pergi jauh dari sisinya dan berada dekat dengan Hyunjin di Paris. Bagaimana kalau waktu mengubah perasaan Kai karena Soobin nggak bisa mendampinginya setiap saat di sana? Perasaan nyaman seorang sahabat yang bisa berubah menjadi cinta itu bukan hal yang mustahil kan? Soobin bahkan pernah mengalaminya dulu, ketika mantan kekasihnya berakhir menikah dengan sahabatnya sendiri.

"Kamu belum mendengar penjelasan apapun dari Kai, kan? Kenapa kamu langsung menyimpulkan seperti itu?"

"Aku dengar sendiri Hyunjin mengatakan itu. Dan Kai...dia...dia terkejut melihat aku di sana. Itu artinya dia nggak berniat memberitahukan aku apapun sampai dia siap berangkat ke Paris.."

Tangan Soobin mengepal menahan rasa marah sekaligus kecewa. Kenapa Kai harus merahasiakan hal itu darinya? Dia pikir selama ini mereka sudah dekat dan tak menyimpan rahasia apapun. Tapi ternyata..

"Soobin, lebih baik kamu hubungi Kai dan ngobrol baik-baik soal masalah ini. Kamu nggak mau kan masalah ini jadi makin ruwet dan berakhir putus gitu aja sama Kamal?"

Soobin mendesah frustasi. Dia meneguk wine-nya dan melempar pandangan ke jendela kaca di depannya. Nafasnya terdengar berat dan dia nggak mengatakan apapun pada Yeonjun.

"Dan kamu merelakan Taehyun ke Jepang? Gitu aja?"

Yeonjun mengangkat bahu ketika Soobin mengalihkan tatapan dari jendela padanya.

"Aku sudah memberikan cincin itu pada Taehyun. Dan aku juga sudah bilang aku akan menunggunya sampai dia siap.."

"Kamu mau menunggunya sampai tua? Kenapa nggak kamu bilang aja kamu ingin cepat menikah? Kalau kamu nggak bilang apapun, Taehyun nggak akan tahu perasaan kamu yang sebenarnya kalo kamu nggak mau dia pergi tanpa mengikatnya lebih dulu.."

"...."

"Kemana Choi Yeonjun yang pemberani dan penakluk cinta itu heh!" cemooh Soobin, yang kini sudah tampak lebih rileks. Yeonjun tersenyum kecut.

"Jadi menurutmu aku harus memaksa Taehyun untuk segera menikah denganku?"

"Just do it. Masa kamu kalah sama Junhoe. Dia yang baru pacaran beberapa bulan aja berani melamar Beomgyu dan dua bulan lagi mereka menikah loh.."

Waste It On Me (Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang