Insomnia

478 45 27
                                    

"Kamaaaal akhirnya kita lulus!!"

Woojin berlari menubruk Kai yang lagi sibuk rapiin toganya, bikin Kai jadi oleng. Di sebelahnya, Taehyun mendesis karena matanya kecolok ujung buket bunga yang dipegang Kai.

"Haish! Mataku kecolok, kampis?!" murka Taehyun.

"Soriii hehehe..." Woojin dan Kai cuma bisa meringis. "Tapi matamu masih bisa ngelihat wajah cakep kami kan, Taehyun?" tanya keduanya bersamaan.

"Yang ada mataku makin sakit ngelihat tampang, apalagi ngelihat akhlak kalian berdua.." cerca Taehyun, membuat dua orang itu memprotes.

"Enak aja, anak baik-baik gini dikatain nggak ada akhlak!" keduanya nggak terima.

"Gaesssss!!"

Suara panggilan itu membuat ketiga orang yang lagi misuhan itu sama-sama mengalihkan pandangan.

Itu Beomgyu. Yang lagi lari-lari sambil bawain buket yang cukup gede, awalnya mereka biasa-biasa aja ngelihatnya. Tapi pas Beomgyu sudah berjarak sekitar dua meter mata ketiganya auto melotot. Elaaah, itu buket rupanya bukan buket bunga, tapi buket uang yang terdiri dari pecahan lima puluh ribu won.

Gila, itu seriusan duit cuy. Ujar ketiganya barengan. Tapi dalam hati doang.

"Akhirnya kita lulus gaesss!!" Beomgyu merangkul ketiganya dalam pelukan. Sementara sambil berpelukan mata ketiga orang itu masih belum lepas melototin buket Beomgyu. Pengen mastiin itu duit beneran atau uang palsu.

"GAYYSSSSSSS...."

Kali ini Seungwoo, sang kapten, bersama Junhoe dan kawan-kawan senior lainnya datang menghampiri mereka berempat. Di belakangnya muncul, Yeonjun dan Soobin yang melambaikan tangan sumringah pada mereka.

"Kamaaaaalll.."

Hyunjin muncul, entah darimana dan menubruk Kai, yang untungnya sigap menangkap serangan pelukan tiba-tiba itu.

"Ishh si kampret itu!!" Soobin langsung hareudang, ngelihat Kai sama Hyunjin peluk-pelukan mesra. Padahal mah, mereka berpelukan khidmat, karena akhirnya bisa melepas titel mahasiswa setelah berjuang keras menyelesaikan tugas akhir.

"Eits Soobin-tahan dulu, heiii-!!" Yeonjun menahan Soobin. Tapi apa daya, tenaga Soobin kalau lagi panas bisa meningkat dua kali lipat dari tenaganya yang biasa. Alhasil, Yeonjun yang mencoba menahan Soobin jadi terseret-seret di belakang.

"Woi, woi, udahan pelukannya. Ada yang ngamuk!"

Woojin yang ngelihat mata api Soobin dari kejauhan, berusaha melepaskan rangkulan erat Hyunjin dan Kai. Tapi keduanya masih khidmat berpelukan.

"Yak Hwang Hyunjin!! Dont touch my boyfriend!!"

Eits, itu suara Soobin.

Kai buru-buru menjauhkan Hyunjin dari pelukannya, sementara Hyunjin dengan berat hati menerimanya.

"He is my boy friend tho!!" Hyunjin membalas Soobin sambil berkacak pinggang.

"He is mine."

Soobin menarik Kai ke sisinya. Menjauhkan Kai dari Hyunjin. Mata keduanya saling menatap nyalang. Kai cuma bisa menghela nafas panjang melihat perang-perangan mata dua pria di hadapannya.

"Mulai lagi ckckck..." decak Taehyun memandangi Kai dan dua pria pejuang cintanya.

"Oh kudengar kamu lulus dengan nilai tertinggi, Taehyun.." tanya Junhoe yang berdiri berdampingan dengan Taehyun.

"Iya, dan Taehyun juga lolos sebagai kandidat beasiswa full ke Jepang!" timpal Beomgyu seraya bertepuk tangan.

"W-WHAT?!" alis Yeonjun langsung menukik tajam begitu mendengar kata Jepang.

Waste It On Me (Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang