"Jiyeon...."
Beomgyu bisa melihat perubahan ekspresi Junhoe. Tubuh pria itu menegang. Tangannya mengepal di samping tubuhnya.
"Junhoe..." gumam Jiyeon, sebelum cewek itu berlari menghampiri Junhoe dan memeluknya.
Beomgyu tercekat di tempatnya berdiri. Beberapa detik lewat dalam keheningan. Ketiga orang itu larut dalam pikirannya masing-masing.
Beomgyu orang yang pertama tersadar.
"Ah, aku balik duluan, hyung..." Beomgyu buru-buru hendak pergi, nggak mau lebih lama menyaksikan momen yang membuatnya nggak nyaman, tapi langkahnya terhenti saat tangan Junhoe menyentuh lengannya. Menahannya pergi.
Beomgyu menatap Junhoe yang juga tengah menatapnya. Pria itu melepas pelukan Jiyeon. Menjauhkan tubuh wanita itu.
"Junhoe, aku kangen kamu..."
Jiyeon ingin memeluk Junhoe lagi. Tapi pria itu menepisnya.
"Maaf, Jiyeon. Aku harus pergi..." Junhoe menarik Beomgyu mengikuti langkahnya.
"Junhoe, aku membatalkan pernikahanku!" seru Jiyeon, mencoba menghentikan langkah Junhoe. Tapi Junhoe terus berjalan, langkah kaki panjangnya membuat Beomgyu sedikit terseret-seret di belakangnya.
"Hyung..." panggil Beomgyu, begitu mereka sudah jauh dari pandangan Jiyeon, yang untungnya nggak berlari-lari mengejar Junhoe seperti scene yang terjadi di drama-drama biasanya. Soalnya Beomgyu nggak yakin doi bisa kuat lihat adegan-adegan begitu secara langsung. Apalagi kalau pemerannya si Junhoe.
"Junhoe hyung..."
"Kamu mau makan di mana?" Junhoe melepaskan lengan Beomgyu saat mereka sudah tiba di depan mobil Junhoe.
Beomgyu sebenarnya pengen bilang dia mau langsung pulang ke rumah. Kerjaannya banyak. Event fashionnya tinggal sebulan lagi. Tapi melihat raut wajah penuh harap dari Junhoe, Beomgyu akhirnya menyerah. Dia sadar pria itu tampak sedikit terganggu dengan kehadiran Jiyeon. Atau lebih tepatnya kata-kata Jiyeon tadi.
Apa Junhoe mencintai wanita itu?
Dada Beomgyu mendadak cekit-cekit (Duh, author jadi sedih juga huhu...)
"Mau makan ceker ayam pedes di dekat apartemenku?"
Junhoe mengangguk antusias.
***
Beberapa hari kemudian....
Di Ottawa, Canada..
Soobin berjalan mengitari balkon kamar hotel tempatnya menginap. Menikmati udara pagi yang segar. Badannya pegal semua. Kemarin seharian doi sibuk keliling kampus tempat dia kuliah dulu. Bernostalgia. Mumpung lagi di kanada, ya kan? Jarang-jarang juga dia bisa mampir ke sini.
Ponselnya berdering.
Doi lihat id caller di layar ponsel. Rupanya si Yeonjun.
"Yak Choi Soobin! Pulang kamu!"
Suara Yeonjun langsung ngegas bahkan sebelum Soobin sempat berhalo-halo ria.
"Santuy bro..."
"Santuy mukamu. Kenapa kamu belum pulang hah?! Kamu harusnya di sana cuma empat hari bukannya seminggu?!"
Elaah.
Kira kenapa.
"Sabar bro, segitunya kangen sama aku.." goda Soobin.
"Aku nggak mau tahu! Pokoknya kalau kamu nggak pulang besok, aku balas kamu pas aku ke Jerman nanti..."
Yeonjun ngamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste It On Me (Series)
FanficAnd I know there's no making this right And I know there's no changing your mind But we both found each other tonight so if love is nothing more than just a waste your time Waste it on me..