Kai lari-larian begitu ingat dia ada latihan atletik hari ini. Lah, ikut juga? Oh jelas, selain berbakat dalam bidang seni, Kai ini juga jago olahraga. Salah satunya atletik. Kai mewakili kampus di ajang bergengsi kompetisi antar universitas sebagai perwakilan dari atletik cabang sprint dan lompat tinggi tahun lalu.
Kai mengerang sambil terus berlari. Hadeh, bisa-bisanya dia lupa. Padahal kan Taehyun sudah mengingatkan dia tadi malam kalau ada latihan pagi ini. Ya jangan salah, Taehyun, si kebanggaan universitas itu juga salah satu anggota tim atletik.
Jadinya Kai ngos-ngosan dong berusaha mencapai stadium dalam waktu yang singkat. Untungnya pas sampai di stadium, timnya lagi pada pemanasan. Fiuhhh, Kai bisa bernafas lega.
"Heh, Kamal!"
Kai noleh sama Woojin yang manggil namanya nggak selow itu. Di belakang Woojin, ada Taehyun, sama Hyunjin, salah satu senior Kai.
"Hallo my honey bunny sweety.." sapa Hyunjin dengan ekspresi tebar pesona.
Kai memutar bola mata. Bukan hal yang baru kalau si Hyunjin ini punya crush sama dia. Sejak dia menginjakkan kaki pertama kali di Universitas Hankuk ini. Modusnya Hyunjin ini sudah level paling mainstream. Padahal banyak banget cewek atau cowok yang mengejarnya tapi doi malah ngejar yang tak pasti (Iyalah, Kamal aja susah move on dari Soobin, gimana caranya coba dia buka hati Kamal yang sudah dikunci sekalian sama Soobinnya di dalamnya, haha).
Dan sepertinya kedatangan si Hyunjin ini mengandung maksud dan modus terselubungnya lagi. Melihat senyum wajahnya yang nggak pernah hilang dari paras yang memang rupawan itu. (tapi tetap abang Soobin di hati kan, Mal?)
Dengan wajah yang masih berseri-seri layaknya orang yang baru saja memenangkan jackpot bernilai milyaran, Hyunjin mengalihkan pandangan pada Jaehwan, ketua tim atletik yang kebetulan ikutan nimbrung di situ.
"Masukin aku ke tim atletik kampus dong!"
"APAAA?!"
Bukan hanya Jaehwan yang kaget. Woojin, Kai bahkan Taehyun juga ikutan kaget.
"Masukin aku ke dalam tim atletik," tegas Hyunjin lagi.
"Apa?! Memangnya cabang atletik mana yang kamu kuasai??"
"Nggak usah menghina gitu dong," gerutu Hyunjin.
"Kamu kan tahu aku ini ahli dalam semua bidang olahraga. Apalagi cuma lari-lari terus terjun bebas gitu..." lanjutnya lagi.
"Nggak usah ngomong seakan-akan aku mau mimpin bunuh diri massal dong," balas Jaehwan nggak kalah jengkel.
Hyunjin cemberut.
"Yaudah, jadi mau ikut regu mana?" Jaehwan nggak tega juga sama senior yang sering membantunya kalau kesulitan dengan mata kuliahnya. Hyunjin termasuk salah satu cowok cerdas soal pengetahuan di kampus ini walau levelnya masih di bawah si Taehyun.
Hyunjin senyum cerah lagi.
"Yang gampang aja," kata Hyunjin. "Yang lempar-lemparan batu ke penonton gitu deh."
"Itu bukan batu tapi peluru besi dan lemparnya bukan ke penonton, bego." Kai akhirnya nggak bisa nahan diri juga saking kesalnya.
Hyunjin tampak kecewa.
"Yah, nggak seru dong!" serunya lesu.
"TAU AH! GELAP!"
Kai, Taehyun, Jaehwan dan Woojin langsung pergi. Nggak mempedulikan Hyunjin lagi yang teriak-teriak di belakang mereka.
***
Kai lagi sibuk memilih-milih bunga yang bakal dia belikan buat ibunya. Iya hari ini tuh, Hari Ibu Internasional. Kai pengen ngirimin sebuket besar bunga buat ibu kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste It On Me (Series)
FanficAnd I know there's no making this right And I know there's no changing your mind But we both found each other tonight so if love is nothing more than just a waste your time Waste it on me..