Sunflower

562 77 23
                                    

Soobin terbangun dari tidurnya. Tenggorokannya terasa kering. Handuk basah yang tadinya menempel di dahinya jatuh di atas pahanya. Alis Soobin mengerut.

Dia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Kamar itu bukan kamar miliknya. Soobin terkesiap begitu sadar kamar yang ditempatinya sekarang nggak lain dan nggak bukan adalah kamar milik Kai. Yah, Soobin yakin. Karena di samping bantalnya, ada si Tobin nangkring dan bersandar di kepala tempat tidur.

Di sebelahnya, di atas nakas ada mangkuk kaca yang berembun, sepertinya es batu yang digunakan untuk kompresan sudah mencair.

Soobin menggeram. Ugh, sepertinya dia demam dan nggak sadarkan diri sampai akhirnya dia bisa berakhir di kamar Kai begini.

Gara-gara kecapekan kerja, belum lagi pikirannya yang kemana-mana itu akhirnya membuat otaknya stress dan berimbas sama tubuhnya yang jadi lemah.

Soobin beranjak dari tempat tidur. Mencari Kai yang nggak kelihatan batang hidungnya. Ketika dia sampai di ruang tamu, dia melihat Kai menggelung, tertidur di atas sofa. Dengan cahaya TV yang masih menyala, ada sekaleng minuman soda dan beberapa camilan di atas meja. Sepertinya Kai ketiduran waktu dia nonton.

Soobin meraih gelas air putih yang kebetulan ada di atas meja. Meneguknya habis. Sumpah dia memang kebangun karena haus banget.

Tangan Soobin meraih selimut yang tersampir di kaki Kai, bermaksud hendak menyelimuti Kai yang tampak kedinginan. Dia nggak tahu kalau di atas selimut itu ada remote TV yang ditaruh Kai di situ, alhasil remote itu jatuh ke lantai membuat Soobin kaget dan si Kai terbangun.

"Soobin hyung..." Kai mengusap matanya, dia bangkit dan langsung terduduk di sofa.

"Soobin hyung sudah baikan? Atau masih panas?"

Tangan Kai refleks menyentuh kening Soobin yang masih duduk di lantai, mencari remote TV sialan yang membangunkan pujaan hatinya itu.

"Kayaknya panasnya sudah turun.." ucap Kai, lebih kepada dirinya sendiri.

"Hyung mau makan dulu? Biar bisa minum obat, tadi aku nggak sempat kasih hyung obat soalnya hyung pingsan.."

Hati Soobin menghangat.

Ternyata Kai peduli padanya. Pria itu bahkan mengkhawatirkannya.

Soobin meraih tangan Kai, menggenggamnya. Kemudian duduk di samping Kai.

"Hyuka..."

Kai mendadak gugup.

Entah kenapa panggilan 'Hyuka' dari Soobin membuat hatinya ketar ketir. Jantungnya berdebar nggak karuan. Ditambah lagi tatapan Soobin yang tajam itu, kali ini nggak ada amarah yang tersirat di sana.

"Look at me..."

Kai mencoba menatap mata Soobin. Tapi baru sepersekian detik, dia langsung ngalihin muka.

Nggak kuat doi.

Soobin terkekeh.

Suara ketawa Soobin membuat Kai menoleh bingung. Apanya yang lucu sih?

"I love your reaction.." tukas Soobin di sela-sela ketawanya.

"What?"

Bukannya menjawab, Soobin malah menampilkan senyum maut andalannya, yang membuat hati Kai makin ketar ketir.

Gosh, bisa meninggal doi kalau disenyumin terus begini.

Ugh, seharusnya dia tinggalin aja Soobin sama supirnya tadi. Ngapain juga dia bawa pulang ke rumah begini? Mana dia sendiri di rumah karena Taehyun menginap di apartemen Yeonjun. Argh, cobaan..cobaan.

Waste It On Me (Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang