"Kaiiiiii..."
Tubuh Beomgyu menubruk Kai. Menghambur ke dalam pelukan Kai. Membuat Kai kaget setengah mati.
"Kaii.. Please bawa aku pergi dari sini..."
***
Kai melirik Beomgyu yang duduk di sampingnya khawatir. Sementara Beomgyu hanya menatap keluar jendela mobil tanpa suara.
Setelah Beomgyu memintanya untuk membawanya pergi dari rumah Beomgyu. Kai langsung membawa temannya itu pergi tanpa banyak bicara. Walaupun banyak sekali pertanyaan yang menumpuk di kepalanya, tapi Kai menahan diri. Dia yakin Beomgyu akan bercerita sendiri jika dia sudah siap bercerita.
"Kamu mau ikut ke rumahku?" tanya Kai, berusaha mengalihkan perhatian Beomgyu dari lamunannya.
"Rumah?"
"Iya ke rumah orangtuaku? Mau?"
"Bisakah kita ke apartemen kalian aja? Aku mau cerita sama kamu dan Taehyun, semuanya..."
"Oh, oke..." tukas Kai, tangannya merogoh ponsel untuk memberitahu Taehyun agar bertemu di apartemen.
Setelah itu, Kai mengirim pesan ke ibunya, kalau hari ini dia nggak bisa pulang ke rumah dan ikut dinner keluarga besar mereka. Ada urusan penting. Yang untungnya langsung dibalas ibunya, yang tanpa banyak bertanya, memberi ijin.
Kai meraih tangan Beomgyu, yang membuat si pemilik menoleh padanya.
"Hei, it's okay. I'm here, We're here for you.."
"Thank you.." balas Beomgyu seraya menyandarkan kepalanya di pundak Kai.
***
"Jadi, Papamu sering mukul kamu sejak kecelakaan itu ya?" Kai bertanya sambil tangannya menyodorkan tisu pada Beomgyu yang masih terisak di dalam pelukan Taehyun setelah menceritakan semua yang dialaminya beberapa tahun belakangan.
Taehyun mengusap pelan rambut Beomgyu, berusaha menenangkannya. Dia ingat terakhir kali, waktu ibunya meninggal, Kai melakukan hal yang sama untuk menenangkannya. Dan usapan itu ternyata bekerja dengan baik, dia waktu itu perlahan merasa lebih tenang. Dan sepertinya Beomgyu merasakan hal yang sama. Isakannya sudah berhenti. Hanya masih sesekali sesegukan.
"Kadang aku mikir mungkin alasan kenapa Papa nggak pernah usir aku dari rumah itu karena dia belum merasa cukup membalas sakit hatinya dia pas tahu Mamaku selingkuh sama temannya, jadi dia jadiin aku sebagai pelampiasannya..."
"Mamamu pernah cerita nggak gimana kehidupan pernikahan dia sama Papamu?" kali ini Taehyun yang bertanya.
"Mamaku nggak pernah cerita apapun. Tapi aku memang merasa ada sesuatu yang salah sama pernikahan mereka karena Mamaku selalu bilang sama aku, kalau saatnya sudah tepat dia bakal bawa aku pindah dari Seoul."
"Maksudnya kalian pindah sekeluarga? Termasuk Papamu?"
"Mamaku cuma bilang mau bawa aku pindah aja, waktu itu kupikir juga pasti kami pindah sekeluarga. Tapi setelah dipikir-pikir sekarang, aku yakin waktu itu Mamaku memang mau bawa aku pergi dari rumah itu, pergi dari Papaku..."
"Kamu tahu siapa laki-laki yang bersama Mamamu?"
"Aku nggak punya info sama sekali tentang ayah kandungku. Keluarga Mamaku juga nggak pernah cerita apa-apa sama aku.."
"Terus keluarga Mamamu ada di mana sekarang?"
"Mereka tinggal di Daegu. Papa nggak pernah ngijinin aku pergi ke sana.."
"Yaudah, kapan-kapan ayo ikut aku pulang ke Daegu, sekalian jenguk keluarga Mamamu.." tukas Taehyun.
Ah, bener juga. Keluarga Taehyun kan tinggal di Daegu. Kenapa Beomgyu lupa ya? Kalau gitu mah, dia bisa aja jengukin keluarga Mamanya di sana sambil pakai tameng main ke rumah Taehyun. Ayahnya nggak akan curiga soal itu karena dia tahu Kai dan Taehyun adalah teman dekat Beomgyu selain Soobin dan Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste It On Me (Series)
FanfictionAnd I know there's no making this right And I know there's no changing your mind But we both found each other tonight so if love is nothing more than just a waste your time Waste it on me..