Sketch

532 54 11
                                    

Sebulan kemudian...

Beomgyu menggenggam kedua tangannya erat. Badannya berkeringat dingin. Dadanya berdegup kencang. Matanya melirik ke arah penonton yang mulai berdatangan di auditorium kampus. Hari ini event Summer Fashion Show yang sudah mereka tunggu-tunggu akhirnya tiba.

"Beomgyu..."

Junhoe datang dan menyapa Beomgyu di backstage. Pria itu seperti biasa dalam setelan kaus hitam, celana jeans dan ikat pinggangnya, dilehernya tergantung kamera kesayangan cowok itu, dan penampilannya masih terlihat sama-eum sama gantengnya.

Junhoe mengangkat kameranya.

Ckrek. Ckrek. Ckrek.

"Hyung...!"

Junhoe membalasnya dengan senyuman-yang membuat lutut Beomgyu seketika melemas.

"Nice to see you..." Junhoe masih tersenyum ganteng.

Beomgyu berdehem, untuk mengatur ekspresi wajahnya yang hendak tersenyum lebar selebar-lebarnya, saking girangnya disapa-takut dikira gila.

"Kalian tampil ke berapa?" tangan Junhoe mengembalikan kameranya di leher, lalu merapikan gesper ikat pinggangnya. Gerakan simpel itu mencuri fokus Beomgyu.

Eum-bagaimana bisa seseorang terlihat begitu seksi hanya dengan merapikan ikat pinggang seperti ini?

Mata Beomgyu melongo memelototi gerak-gerik Junhoe yang sibuk dengan gespernya, tanpa menyadari ekspresi cengonya disadari oleh Junhoe.

"Hei, Beomgyu..! Kamu melototin apa?!" tangan Junhoe melambai-lambai di depan wajahnya.

"OH-nggak, aku nggak lihat apa-apa.." Beomgyu auto sadar, menyadari wajahnya yang memerah. Doi langsung memalingkan muka. Kemana saja yang penting nggak pada Junhoe.

Melihat hal itu, Junhoe hanya terkekeh. Ekspresi malu-malu Beomgyu waktu kegep membuatnya gemas. "Jangan dipelototin gitu, nanti aku kepanasan.."

Junhoe mengedipkan matanya. Membuat wajah Beomgyu semakin panas. Malu.

"Aku nggak melotot?! Ah-Kaiiii..."

Beomgyu cepat-cepat pergi dari situ,  saat melihat Kai yang sudah selesai dengan make up-nya menuju ke ruang ganti bersama Jina, penata rias mereka, kakak perempuan dari Jieun, teman yang satu tim event dengannya-sekalian lari dari Junhoe, mumpung ada kesempatan.

"Heiii, Beomgyu! Kalian giliran ke berapa?" seru Junhoe, teringat hal yang ingin dia tanyakan tadi.

"Giliran ke empat sebelum terakhir.." sahut Beomgyu, sebelum menghilang ke dalam ruang ganti bersama Kai dan Jina, meninggalkan Junhoe masih dengan senyum gelinya.

Drttttt...

Junhoe meraih ponselnya, dan menghela nafas. Lagi-lagi Jiyeon. Kenapa wanita itu masih bersikeras menghubunginya juga? Bukankah hubungan mereka sudah berakhir sejak dua tahun lalu. Ketika Jiyeon memilih pergi dari sisinya dan menikah dengan Hojun, teman masa kecilnya.

Tring.

Sebuah pesan masuk.

Junhoe, aku merindukanmu.

Junhoe mengabaikan pesan itu dan memasukkan ponsel ke dalam saku celananya lalu beranjak ke arah panggung. Mencari stand yang bagus untuk menyiapkan kameranya nanti.

.....

"Hufft astaga, kakiku gemetaran..." Kai meraih tangan Beomgyu, mencoba mengurangi rasa gugupnya. Ini pertama kalinya dia tampil di depan banyak orang secara langsung. Biasa doi mah cuma pasang pose di depan kamera Junhoe doang. Sudah biasa.

Waste It On Me (Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang