Photoshoot

567 59 6
                                    

"Tunggu sebentar..." seru Soobin sebelum bergegas menghampiri Kai di atas sofa. Tangannya membetulkan kancing kemeja kekasihnya yang terbuka dan nyaris memperlihatkan seluruh dada dan perutnya itu.

Junhoe mendecak sebal. Sementara Kai cuma bisa meringis, meminta maaf pada fotographernya itu atas kelakuan sang pacar. Gimana nggak sebal si Junhoe? Dari tadi pemotretan Kai diinterupsi mulu sama Soobin. Yang selalu memperbaiki pakaian yang dikenakan sama Kai, melebihi stylist Kai sendiri.

"Soobin hyung...jangan ganggu dong. Tadi katanya bakal duduk diam aja..." bisik Kai pada kekasihnya, yang tengah membetulkan kerah kemeja lengan pendek yang dia kenakan. Sebelum ke sini tadi, Kai bertemu Soobin yang baru selesai meeting bersama klien di salah satu restoran yang nggak jauh dari studio pemotretan Kai. Dengan janji nggak bakal ganggu pemotretannya, Soobin akhirnya ikut doi ke sini. Eh tapi nyatanya malah begini.

"Gimana bisa aku duduk diam ngelihat dada sama perut kamu diumbar-umbar begitu. Mana nih baju kayak kurang bahan gini lagi.."

"Astaga, namanya juga pemotretan summer, hyung. Masa iya mau pakai mantel di musim panas begini???"

Soobin nggak menggubris Kai.

"Pokoknya jangan ganggu pemotretanku. Hyung harus duduk diam di pojok sana, nggak usah ganggu kami..." tegas Kai lagi, Soobin menggerutu sebelum akhirnya pergi dari sofa dan duduk di kursi yang ada di pojokan ruangan.

Fiuh.

Kai lega.

Setidaknya Soobin mau ngedengerin doi.

"Oke. Ayo kita mulai lagi..." seru Junhoe, mengisyaratkan pada stylist untuk mengatur pakaian Kai yang sudah diobrak-abrik sembarangan oleh si Soobin.

Soobin sudah hendak bangkit dari duduknya melihat stylist membuka kembali pakaian yang sudah doi kancingkan susah payah tadi (gimana nggak susah payah, Soobin ngancinginnya sambil berimajinasi yang iya-iya..hahaha). Tapi karena mata Kai sudah memelototinya, doi mengurungkan niat.

Selesai dengan sesi kemeja. Pakaian  selanjutnya yang dikenakan Kai membuat mata Soobin meloncat keluar.

What the...

Gimana bisa yang begitu disebut pakaian??? Soobin nggak habis pikir melihat kekasihnya mengenakan sejenis tanktop pria dengan bolong-bolong sobekan hampir di setiap sudutnya. Yang buat kayaknya nggak pernah beli baju sebelumnya. Mana tuh bahan tipis bener, dari tempat duduk Soobin aja dia bisa lihat dengan jelas udelnya si Kai.

Soobin gondok. Sepertinya dia harus membicarakan soal ini sama Kai nanti. Jadi model sih boleh aja, tapi masa mau pakai baju kurang bahan gitu. Mata Soobin aja lapar biarpun cuma natapin dari jauh, lah gimana mata pria-pria lain kalau ngelihatnya dari jarak dekat? Belum lagi kalau fotonya sudah dicetak jelas? Pasti tuh udel bakal kebayang terus, kan?

"Okay next..." seru Junhoe lagi, memberi perintah untuk pergantian pakaian selanjutnya.

Kali ini Soobin mengelus dada, lega. Karena pakaian yang dikenakan pacarnya sudah dalam bentuk normal pakaian pada umumnya. Sepasang tank top dengan celana pendek berwarna senada. Monokrom, hitam dan putih dalam pola garis-garis vertikal.

Kai menggunakan kacamata hitam, yang membuat Soobin kagum. Astaga, kekasihnya tampak sangat keren. Ini adalah kali pertama doi menyaksikan pemotretan pacarnya secara langsung. Ternyata selain berbakat jadi pemain bola, Kai juga sangat berbakat menjadi model. Kalau saja kekasihnya itu menjadi artis, Soobin yakin pasti bakal laris manis. Tapi syukurlah, Kai bilang sendiri kalau dia nggak pengen jadi artis. Setidaknya Soobin merasa lega, saingannya nggak makin banyak. Selain itu, doi juga nggak rela kalau Kai jadi artis, nanti susah mau pacaran. Dikuntilin ke sana ke mari. Nggak bisa mesra-mesraan.

Waste It On Me (Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang