Memories

687 80 12
                                    

Note* bacanya sambil dengerin Dimple-nya BTS dijamin lebih ngefeel..

***

Yeonjun tersenyum ketika menemukan sosok yang dicarinya sedari tadi ternyata tengah sibuk dengan berbagai kertas di tangannya. Saking sibuknya berkutat dengan kertasnya, sang pacar, Taehyun, sampai nggak sadar Yeonjun masuk ke ruangan itu.

Pikiran iseng langsung lewat di kepala Yeonjun. Dengan langkah mengendap-endap doi jalan menghampiri Taehyun yang posisinya sekarang sudah membelakanginya.

"DOR!"

Whack!!

Dengan gerakan refleks siku Taehyun menyikut tepat di bawah rahang Yeonjun yang membuatnya menjerit pilu.

"Aghhhh....." raung Yeonjun.

Sial. Tenaganya kuat juga, batin Yeonjun.

"Loh, Yeonjun hyung?!"

Taehyun kaget melihat sosok yang mendapat sikut mematikannya ternyata si Yeonjun.

"Aduh..." Yeonjun cuma bisa mengaduh. Sumpah, rasanya ngilu.

Lagian Yeonjun nekat juga. Sudah tahu Taehyun tingkat refleksnya tinggi. Mana doi lulusan sabuk hitam karate juga lagi sama kayak si Kamal. Malah Taehyun dan Kai dikenal sebagai "duo legend" nya sabuk hitam karate di kampusnya. Yah, wajar aja gerak refleksnya bisa buat orang ngilu.

"Maaf.." sesal Taehyun.

Tangannya menarik wajah Yeonjun. Benar saja, ada sedikit memar merah di bawah garis rahang Yeonjun. Rupanya kekuatan sikutnya kuat juga.

Ketika pandangan mereka bertemu. Taehyun sadar ternyata jarak wajah mereka begitu dekat. Taehyun segera melepaskan tangannya dan menjauh dari Yeonjun.

Yeonjun sedikit kecewa. Padahal dia berharap bisa menikmati menatap wajah kekasihnya itu dari jarak dekat. Kapan lagi bisa melihat wajah Taehyun sedekat itu. Mengingat Taehyun termasuk orang yang rada menghindari skinship. Bukan karena nggak suka, hanya saja doi tipikal orang yang butuh waktu lama sebelum memutuskan hal seperti itu. Yeonjun bahkan sudah tahu itu sejak awal mereka berpacaran. Taehyun sendiri yang mengatakannya.

Yah, kalian pasti berpikir si Taehyun kolot ataupun berlebihan. Atau menilai si Yeonjun yang terkenal sebagai penakluk cinta ini bodoh. Tinggal paksa atau rayu saja si Taehyun kan gampang? Hei, Taehyun bukan tipikal orang yang mudah luluh dengan sebuket bunga, selusin acara makan malam romantis atau serentetan kalimat rayuan gombal. Ah, Taehyun. Bahkan dengan berpuluh pengalaman cintanya, Yeonjun masih belingsatan menghadapi Taehyun. 

Taehyun memang bukan pria sembarangan. Dia berbeda dengan kebanyakan orang yang Yeonjun kenal. Dia terlalu....eum... rumit. Jadi kalau salah langkah sedikit aja bisa-bisa bendera "dilarang mendekat" bakal langsung dia kibarkan. Tapi untunglah, Yeonjun nggak mudah menyerah. Dengan kegigihan yang patut diacungi jempol, setelah melewati 415 hari pendekatan, melewati lima kali pergantian musim, akhirnya Taehyun luluh. Seperti kata pepatah, "tidak ada pohon yang tak tumbang setelah dikapak berkali-kali" (Lah, kok baru tau author??).

Kembali ke ruangan Taehyun. Btw, Taehyun itu salah satu asisten dosen. Jadi dia punya ruang sendiri di kampusnya. Di sana ada banyak berkas yang berhubungan sama kampusnya, karena doi juga salah satu pengurus inti (kayak BEM gitu) di kampusnya. Kalau Kai, doi nggak minat ngurus hal begituan. Dia lebih suka habisin waktu berlari-lari di lapangan, ngereceh bareng Woojin, menggebrak-gebrak drum di studio musik di kampus atau ngehaluin Soobin (Duh, kamal ih, awas ketahuan loh..)

Yeonjun berdehem untuk mencairkan suasana yang mendadak hening. Mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan berusaha menetralkan detak jantungnya yang mendadak jadi nggak terkendali.

Waste It On Me (Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang