Cherry Lips

687 65 13
                                    

Kai terkesiap. Suara dering alarm membuatnya terbangun dari tidur pulasnya.

Matanya yang masih setengah merem mengitari seisi kamar. Mencari di mana letak weker sialan yang membangunkannya tanpa permisi itu.

Ketika matanya beralih ke sisi tempat tidur. Kai terkejut. Matanya melotot lebar, menyadari ada sosok lain di sampingnya.

Itu Soobin. Yang masih tertidur pulas, tanpa baju alias shirtless.

Kai otomatis menengok badannya. Fiuh, ternyata bajunya masih lengkap.

Anehnya, Soobin nggak terganggu sama sekali dengan suara berisik alarm yang ternyata berada di sisi nakas di samping pria itu. Kai buru-buru mematikan dering weker itu, sebelum membangunkan kekasihnya yang masih nyenyak. Kai bahkan bisa mendengar suara dengkuran halus dari bibir sang pacar.

Kai mendekatkan wajahnya untuk mengamati wajah Soobin.

Tampan sekali...

Tangan Kai bergerak, menyentuh alis mata milik Soobin. Kemudian bulu matanya. Terus menuju hidung hingga berakhir ke bibir merah Soobin. Kai mengelusnya perlahan menggunakan ibu jarinya.

Sedetik kemudian, Kai tersentak.

Ingatannya tiba-tiba saja memutar rekaman memori yang terjadi semalam.

Flashback...

"Hyung perlu baju ganti? Nanti gak nyaman tidur pakai kemeja gitu?" saran Kai pada Soobin yang tengah sibuk memperhatikan lembaran buku-buku yang tergeletak nggak beraturan di atas meja belajar Kai.

"If it is okay, sure..." angguk Soobin.

Kai menarik selembar kaus oversized dan sebuah sweatpants dari lemari pakaiannya dan memberikannya pada Soobin.

Soobin mengambil kaus yang disodorkan dan perlahan membuka kemejanya.

Mata Kai membelalak.

"H-hyung! Apa hyung mau ganti baju di sini? Di depan aku??" tukas Kai panik.

Soobin tersenyum jahil.

"Memangnya kenapa? Nggak ada salahnya kan?" godanya, membuat wajah Kai memerah.

"Jelas salah!" seru Kai kelewat defensif. Membuat Soobin makin semangat untuk menggodanya.

"Oh ya? Salah kenapa?" tanya Soobin bergerak mendekati Kai, masih sambil melepas satu persatu kancing kemejanya.

Kai melotot panik. Kakinya otomatis mundur saat Soobin melangkah maju, mendekatinya.

Ketika tangan Soobin melepas kancing kemeja terakhirnya. Kai menahan nafas.

Omg, this is not good! Batin Kai nelangsa.

Tangan Kai sigap menutup kedua matanya begitu Soobin melepas kemejanya.

Tapi detik berikutnya, dia mengintip dari balik jemarinya dan terkesiap.

Cowok itu benar-benar bertelanjang dada sekarang. Perutnya yang keras dan berwarna cokelat itu terpampang jelas. Kai refleks menurunkan tangannya.

Kai cengo.

Mulutnya cengo.

Damn, he has the best proportion.

"Awas liurnya netes..."

Kata-kata Soobin membuat Kai tersadar dari pelototan bodohnya.

Waste It On Me (Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang