Saat ini Kai tengah duduk di bangku penonton di dalam stadium. Mengatur nafasnya yang nggak beraturan sehabis latihan bola. Teman-temannya yang lain sudah pulang, tinggal dia sendiri. Entah kenapa doi pengen menghabiskan waktu sendiri dulu sebentar sebelum pulang ke rumah.
Drrrrttt.
Ponsel di saku celana Kai bergetar, mengindikasikan ada pesan yang masuk.
Hyuka, kamu di mana? Aku di rumahmu mau ambil mobil, tapi Taehyun bilang kamu belum pulang.
Kai melotot.
Itu Soobin yang sms. Aduh! Kai lupa kalau mobilnya Soobin masih sama dia (mobil Soobin ada banyak sih, dan salah satunya itu mobil yang dia pakai waktu jemput paksa Kai dari klub beberapa hari yang lalu). Ngomong-ngomong soal klub, kemarin Kai baru tahu dari Jaemin (yang kebetulan ngelihat langsung kejadian di tkp, elaah bahasa gue...) kalau ternyata doi di antar pulang sama Soobin.
Bingung? Jelas Kai bingung. Kok Soobin bisa tahu-tahu ada di klub? Tahu darimana? Nah, satu hal lagi yang buat Kai bingung sekaligus deg-degan, si Soobin datang ke klub terus antarin dia ke rumah. Kenapa bukan Beomgyu? Karena menurut saksi mata, Jaemin, doi ngelihat Soobin itu baru masuk ke klub terus langsung samperin si Kai dan setelah itu langsung menarik Kai pergi dari situ buru-buru sambil nutupin hidung (si Jaemin kagak nyadar kalau Soobin waktu itu mimisan makanya buru-buru kabur dari klub).
Apa Soobin benaran datang ke klub untuk menjemput Kai? Serius, dirinya?? bukan Beomgyu? Kenapa??
Apa Soobin.....
Kai buru-buru menepis pikiran aneh yang mendadak muncul di kepalanya, nggak mau berpikir yang nggak-nggak (padahal sisi lain hatinya ngarep banget). Sambil menghela nafas menetralkan hati dan pikirannya, Kai membalas pesan Soobin.
Aku masih di stadium, sebentar hyung, ini di jalan mau pulang.
Fiuh.
Cuma ketik kata-kata doang, Kai sudah deg-degan. Gimana kalau ngomong sambil tatap-tatapan sama Soobin ya, bisa mati kutu doi.
Kai memasukan kembali ponsel dalam saku celana bolanya. Terus narik ranselnya dan bergegas keluar dari dalam stadium.
"Hoiiii, Kaii!"
Kai menoleh.
Si Hyunjin rupanya.
Cowok ganteng itu lari-lari ke arahnya dengan senyum merekah.
"Lah kirain sudah pulang. Ngapain hyung masih di sini?" tanya Kai.
"Nungguin kamu.."
Dahi Kai mengerut.
"Iya, aku nungguin kamu. Tadi kulihat kamu belum mau pulang dan nongkrong di stadium. Awalnya aku pengen gangguin, tapi nggak jadi. Nggak mau gangguin momen kamu.."
"Memangnya kenapa hyung? Apa ada urusan penting?" tanya Kai lagi, soalnya tumben banget nih orang nggak ganggu doi seperti yang dia bilang sendiri barusan. Biasa juga langsung heboh. Apalagi kalau melihat Kai lagi sendiri beuh mode modusnya langsung on. Tumben banget ini. Sepertinya ada hal serius yang mau dia sampaikan.
Hyunjin menghentikan langkahnya, membuat Kai ikutan berhenti. Kai menatap Hyunjin yang sekarang mengambil satu langkah lebih dekat, tepat di hadapan Kai. Tampangnya serius.
"Kai, ayo pacaran sama aku.."
Mata Kai membelo. Jantungnya nyaris copot. Astaga, bukannya mau sok drama atau gimana. Tapi ini kali pertama si Hyunjin ini ngomong begitu dengan tampang serius. Matanya yang natap lurus ke Kai itu seakan-akan bisa membuat bolong kepala Kai dan tentu aja membuat Kai beku nyaris kayak patung es. Yah, biasanya dia sering ngajakin Kai pacaran memang, tapi modenya nggak kayak begini. Lebih banyak cengengesan sambil kedip-kedip gila sama Kai. Tapi sekarang...
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste It On Me (Series)
FanficAnd I know there's no making this right And I know there's no changing your mind But we both found each other tonight so if love is nothing more than just a waste your time Waste it on me..