"Kamaaaaal bangun, astagaaa...jam berapa ini..." teriak Taehyun, mengguncang-guncang tubuh Kai yang masih bergelung di dalam selimut.
Tapi bukannya bangun, Kai malah nggak terganggu sama sekali dengan guncangan di tubuhnya. Doi masih pulas.
"Astaga ni bocah..." Taehyun geleng kepala. Matanya mengitari seisi kamar Kai, mencari cara atau sesuatu yang bisa membangunkan Kai yang tidurnya nyenyak banget.
Taehyun melihat jam weker di atas meja belajar Kai, doi langsung mengambil dan menyetel deringnya, kemudian memasukkan weker itu ke dalam selimut Kai.
Kring kringggg kringgggggg...
Suara ribut alarm membuat Kai terlonjak dari tidurnya.
"Kebakaran astaga...kebakaran....Taehyun!" serunya seraya berlari keluar kamar susah payah karena kakinya masih terlilit selimut, matanya juga masih setengah tertutup.
Taehyun yang ngelihat itu cuma nahan ketawa. Ya ampun Kamal ngelawak bener pagi-pagi, batinnya.
"Taehyunn...aghh, aduh!"
Suara jeritan Kai dan bunyi gedebuk cukup keras membuat Taehyun bergegas menyusul Kai yang sudah keluar dari kamarnya.
Rupanya bocah itu, Kai, dia jatuh telungkup di lantai dengan selimut di kakinya. Sepertinya dia jatuh gegara kesandung selimut yang melilit di kakinya. Taehyun nggak bisa menahan ketawanya lagi.
"Aduuhhh...Taehyun kampret!" gerutu Kai begitu doi sadar kalau dia lagi diisengin sohibnya itu.
"Hahaha...siapa suruh dibangunin susah banget. Mimpi apaan sih sampai nggak sadar-sadar gitu.." tukas Taehyun seraya menghapus airmatanya, gegara ketawa berlebihan.
Kai cemberut. Masih sambil menggerutu doi bangkit, dan mengusap dagunya yang bersentuhan sama lantai barusan. Nyeri kampret!
"Ini loh udah jam berapa, Mal. Kamu lupa hari ini kita ada technichal meeting (TM) buat pekan olahraga, kamu kan perwakilan dari tim bola kita Mal.."
Kai menepuk jidatnya.
Astaga, doi lupa.
Ugh, semalam dia baru bisa tidur menjelang pagi gara-gara doi kepanasan sekaligus kesenangan (jangan ditanya kenapa, baca aja chapter 'late night' biar tahu..hahaha). Alhasil doi kesiangan kan.
"Lah kamu nggak ke kampus?" tanya Kai pada Taehyun, yang masih santai dengan piyama tidurnya.
"Nanti. Siangan kayaknya, ada rapat panitia POK (Pekan Olahraga Kampus)..."
Ish, enak banget.
Kai kan jadi iri.
"Btw, pagi ini aku mau ketemu sama petugas Han.."
Tampang Kai langsung serius.
"Apa ada masalah?" tanyanya, yang dijawab tarikan nafas Taehyun.
"Kemarin memang nenekku yang minta aku balik ke Daegu buat ngebahas soal kecelakaan Mamaku itu, karena petugas Han bawa update terbaru soal kecelakaan itu.. (silahkan baca chapter 'yellow flower' ya..)
"Apa itu?"
"Katanya kecelakaan waktu itu bukan karena pengaruh alkohol..."
"Seriusan?? Terus gimana sama asuransi yang kalian terima karena kecelakaan itu? Pastinya pengaruh kan karena waktu itu pengadilan mutusin kalau itu kasus mengemudi dalam keadaan mabuk.."
"Ya makanya aku mau ketemu sama petugas Han lagi buat ngebahas itu."
"Yeonjun hyung tahu?"
Taehyun mengangguk. Sebenarnya dia bukan orang yang mudah berbagi masalah pribadinya sama orang, kecuali orang itu adalah orang yang bisa dipercaya. Dulu sih cuma Kai sama Mamanya Kai, yang sudah seperti Mamanya sendiri, dan bibi Yura, bibi Taehyun yang tinggal di Daegu. Dan Yeonjun jelas masuk ke list 'trust person' karena sekarang dia juga orang yang Taehyun bisa percaya, orang terdekatnya, yang juga memiliki seluruh hatinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waste It On Me (Series)
FanfictionAnd I know there's no making this right And I know there's no changing your mind But we both found each other tonight so if love is nothing more than just a waste your time Waste it on me..