Satu Atap (Hyunlix)

Prolog

Satu Atap

Tiga hari sudah Felix tinggal di rumah keluarganya untuk mempersiapkan acara tunangannya. Besok dia akan bertunangan dengan seorang remaja tanggung yang baru saja pindah dari Amerika karena perjodohan yang dibuat oleh Mama dari calon tunangannya. Hyunjin Eka Surya Lesmana, remaja yang sembilan tahun lalu diperkenalkan oleh Mamanya kepada Felix.

Di waktu itu, Felix masih berumur 10 tahun. Sungguh masih anak-anak yang tak terpikirkan sama sekali dibenaknya untuk mengenal cinta. Bahkan saat mereka pertama kali bertemu saja, Hyunjin hanya menyapa sebentar dan langsung tancap gas berlari sambil berteriak 'adek ayo main prosotan'. Jadilah si kecil Hyunjin asik bermain dengan adik yang lebih muda 1 tahun darinya.

Felix sebelumnya tidak mengenal apapun yang ada pada diri Hyunjin. Entah itu kepribadian, sikap, kebiasaan dan lainnya. Yang diketahuinya hanya nama dan umur anak itu karena sebelum menyelesaikan Sekolah Dasarnya, Hyunjin langsung pindah ke Amerika. Saat dirinya menginjak umur 15 tahun di sebuah reuni teman lama, Mama Hyunjin datang menghampirinya untuk memintanya menjadi anak mantunya. Felix hanya terdiam saat itu dan Hyunjin, anak ingusan itu masih asik bermain tanpa memahami apapun tentang perkataan Mamanya itu. Sungguh hal yang tidak mungkin Felix sanggupi karena usia mereka terpaut sangat jauh terlebih Hyunjin masih sangat kecil. Dia akan merasa menjadi seorang kakak dari pada menjadi seorang pasangan untuk Hyunjin.

Akan tetapi penolakan Felix tidak hanya berhenti sampai disitu. Setelah menyelesaikan SMA pun keluarga Lesmana tetap memintanya kembali. Empat tahun kemudian saat menyelesaikan kuliah S1 kedokteran, mereka masih mempertanyakan hal yang sama padanya. Sampai akhirnya  Felix pulang setelah menyelesaikan S2 nya di negeri kangguru, dirinya akhirnya menerima permintaan keluarga Lesmana ketika Hyunjin sedang libur semester saat itu.

Hyunjin datang bersama keluarganya ke rumah keluarga Bang sambil membawa beberapa bingkisan. Awalnya Hyunjin pikir kedua orang tuanya hanya ingin mengajaknya bertemu teman lama mereka. Tapi ternyata Hyunjin ditanyai langsung perihal pertunangan itu oleh Mamanya sendiri.

"Aku mau tunangan sama dia" ucap Hyunjin pada semua orang di rumah Papa Chan.
Hal itu membuat Felix terkejut bukan main. Tangannya berkeringat dingin karena gugup dan pikiran buruk tentang bagaimana menjalin hubungan dengan remaja itu mulai mendatanginya.

"Umn Hyunjin, kau sedang berpikir dengan baik kan?" tanya Felix ragu.

"Tentu saja. Ayo bertunangan." Ucap Hyunjin dengan nada santai namun tetap meyakinkan.

Felix jadi semakin menimbang-nimbang keputusannya. Sebenarnya dia tidak enak hati karena selalu menolak permintaan sahabat kedua orang tuanya itu. Bahkan Papanya sendiri meminta dirinya untuk mempertimbangkannya dengan baik setelah menolaknya beberapa kali. Jadi malam itu, Felix memutuskan untuk menerima pertunangan itu dengan pemikiran bahwa mereka baru bertunangan dan belum akan menikah karena Hyunjin masih sekolah dan masih lama untuk bisa menjadi seorang pemimpin keluarga yang bisa menafkahinya.

🌙

🏡

"Ahjumma." panggil Hyunjin yang baru turun dari atas tangga lantai dua rumah Felix. Dia mendekati Felix sambil menggaruk perutnya dari dalam kaos.

"Ahjumma?" Felix mematung lalu mengernyitkan matanya. 

"Iya Ahjumma, kau kan lebih tua 7 tahun dariku jadi ku panggil Ahjumma saja" Hyunjin berbicara dengan wajah menyebalkannya.

Felix hanya bisa diam dengan kelakuan anak muda yang sayangnya sekarang bocah itu adalah tunangannya.

"Ahjumma, aku lapar mau makan" ucap Hyunjin sambil mengelus-elus perutnya yang kosong.

Di sebuah rumah khas negeri sakura dimana kayu sebagai pondasinya, dimulailah perjalanan kisah seorang pria manis yang kalem bersama remaja tanggung yang baru mengenal cinta dalam satu atap.

🌙

🏡

JUNE GN

22/7/2022

Hai semuanya~
Ini cerita slice of life. Semoga tetap sesuai jalur.

Cerita ini baru mau dimulai

Semoga suka ya. Jangan lupa vote dan komen ya