🏡 6

1.9K 209 18
                                    

Terima kasih untuk semua bestie yang sudah baca dan vote cerita ini

Salam hangat 🤍💙

Chapter ini sedikit panjang

Maaf untuk salah penulisan.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


■ Halal atau Haram ■


Hari ini, hari Senin. Hari dimana dimulainya semua kegiatan lembaga pendidikan. Felix yang sudah siap dengan barang bawaannya sedang sarapan pagi bersama Hyunjin di meja makan. Tadi di pukul lima pagi, Felix segera membangunkan Hyunjin. Remaja itu meminta untuk dibangunkan supaya tidak kesiangan.

Felix mulai bekerja pukul delapan. Tapi sebelum berangkat kerja, dia akan mengantarkan Hyunjin ke sekolah barunya. Sekolah yang dulu pernah dia hadiri selama tiga tahun lamanya. Saat hendak berangkat, Hyunjin malah menduduki kursi pengemudi. Dia menolak saat Felix yang akan mengemudikan mobil. Akhirnya Felix menurut dan duduk disampingnya.

"Umma kasih tahu aja arahnya." perintah yang lebih muda.

"Iya." Felix hanya menurut dan malas untuk berdebat di pagi hari yang sibuk.

Hanya lima belas menit waktu yang ditempuh dari rumah ke sekolah. Hyunjin sudah bersiap mengambil tasnya. Dia menatap Felix dan menyodorkan tangannya.

"Salim." ucap Hyunjin membuat Felix segera memberikan tangannya.

Felix pikir Hyunjin hanya akan meraih tangannya. Namun saat tangan mereka bertautan, dia yang diminta untuk mencium tangan Hyunjin. Jadilah dia menurutinya tanpa berpikir panjang karena Hyunjin dengan cepat menyodorkan punggung tangannya ke wajah Felix. Felix pun mencium tangan Hyunjin yang jauh lebih muda darinya.

Felix menyerahkan bekal makan pada Hyunjin. Tunangannya pun menerimanya sambil tersenyum lebar karena merasa diperhatikan.

"Umma, aku berangkat. Makasih untuk pagi ini. Hati-hati di jalan." Hyunjin mengelus-elus rambut tunangannya lalu keluar dari mobil sambil menenteng bekal makan. Padahal Felix sudah memintanya untuk memasukkan bekal makan itu ke dalam tas.

Selang lima menit, Felix masih belum pindah ke kursi pengemudi. Felix diam sebentar kala merasa hatinya menghangat. Tadi pagi, dia kelabakan karena sibuk mempersiapkan pekerjaannya dan sekolah Hyunjin. Dia sempat sedikit syok dengan rutinitas baru ini. Sampai dia takut kalau dia tidak mampu menjalaninya setiap hari.

Tapi Felix baru paham, setelah melihat Hyunjin yang berusaha mengurangi stresnya dengan mengemudikan mobilnya. Felix bisa sedikit beristirahat. Belum lagi tingkah si remaja yang aneh menurutnya. Hyunjin seakan berperan seperti suaminya. Padahal mereka belum menikah. Atau mungkin itu bentuk perlakuan karena mereka sudah memiliki hubungan.

Satu Atap (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang