🏡 9

1.7K 211 10
                                    

Maaf untuk salah penulisan
Baca tapi ga vote?
Anda terlalu...

Kalian suka konflik atau yang ringan?
Hmn tapi sepertinya cerita ini akan fluffy saja

Kalian suka konflik atau yang ringan?Hmn tapi sepertinya cerita ini akan fluffy saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■ Peluk Kamu ■

Setelah kedua teman Hyunjin pulang. Hyunjin yang lemah kondisinya meminta Felix untuk menuntunnya ke kamar. Felix dengan telaten merawat tunangannya.

"Tadi aku dipaksa makan terong" Hyunjin ingin cerita pada Felix perihal penyebab sakitnya.

"Ya Tuhan. Siapa yang maksa?" Felix terlihat sedikit kesal.

"Teman." Hyunjin memegangi jari tangan tunangannya.

"Gak usah temenan lagi."

"Oke.." senyum pun diberikannya untuk balasan.

"Bisa ke kamar mandi sendiri kan?."

"Bisa."

"Aku kebawah dulu. Tunggu buburnya ya."

"Iya Umma."

Selesai membuat bubur, Felix langsung mandi dan berganti baju. Dia sedikit mengistirahatkan tubuhnya di kasur. Tadi dia berlari cepat menuju parkiran lalu bergegas ke apotek. Pikiran dan tubuhnya cukup kelelahan. Dia menaiki tangga untuk kembali merawat tunangannya. Felix mengetuk pintu lalu masuk setelah mendegar jawaban dari Hyunjin.

"Ayo makan dulu."

Hyunjin duduk sambil masih memegangi perut dan dadanya. Sepertinya sakitnya masih sangat terasa.

"Sakit banget ya" tanya si manis dengan nada sendu.

"Udah reda dikit."

"Aku suapin?."

"Iya."

Felix pun telaten menyuapi Hyunjin.

"Ada telepon tu." Felix melihat panggilan masuk bernama Siska di layar hp tunangannya.

"Biarin. Aku lagi sakit." ucap Hyunjin cuek.

"Siska itu siapa?" Felix penasaran.

"Teman SD yang kemaren kesini."

"Ooh."

"Umma sini." Hyunjin meminta Felix untuk duduk di ranjang. Tapi ada panggilan masuk dari Mama Airin.

"Itu telpon dari Mama. Angkat dulu." Felix memberikan handphone itu.

"Iya." Hyunjin pun menjawab telepon dari Mama Airin dan mereka pun mengobrol perihal kesehatan Hyunjin dan omelan sang ibu begitu mengetahui anaknya dipaksa makan terong.
Sayangnya kedua orang tua Hyunjin ada di luar kota sehingga besok mereka baru bisa ke rumah Felix.

"Umma, tidur sini ya." pinta yang lebih muda.

"Kamu lagi sakit."

"Aku mau peluk."

Satu Atap (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang