▪︎Rumah ku▪︎
Di sebuah rumah bergaya khas Jepang, seorang pria manis yang baru saja pulang dari luar negeri berdiri tepat di depan rumah. Rumah yang dulunya ditinggali bersama keluarga Bang. Bangunan sederhana itu berdiri dari jerih payah Papanya semenjak kuliah sampai akhirnya memiliki 2 anak yang imut. Namun sudah 2 tahun keluarga itu pindah rumah karena pekerjaan sang kepala keluarga. Setelah pindah rumah, mereka sekeluarga pindah ke rumah baru yang lebih besar dan luas.
Pria manis itu menatap seluruh bagian rumah dengan rindu. Masih teringat jelas olehnya masa-masa kecil bersama keluarga tercintanya di rumah ini. Rumah yang dibangun oleh Papa Chan sebelum menikah dengan Bundanya. Bertema kental negeri Sakura karena Papanya menyukai animasi dari negeri itu.
Entah berapa banyak habisnya untuk membangun rumah yang sebagian besar pondasinya dari kayu jati. Tapi mengingat cerita perjuangan Papanya yang terbang dari Australia untuk belajar di Korea dan bertemu Bunda Seungmin. Tak lama mereka memutuskan masa depan bersama. Setelah menyelesaikan kuliah S1, Papa Chan membuka perusahaan di Indonesia dan akhirnya mereka menetap di Indonesia. Perusahaan itu berkembang perlahan sampai besar dan akhirnya Papa Chan bisa membangun rumah dengan pondasi kayu jati untuk rumahnya yang membuat Felix kagum.
Belum lagi biaya agar kayu-kayu itu kuat tanpa dimakan rayap ganas di negeri Nusantara ini. Bagian bawah rumah dibuat lebih tinggi agar tidak mudah tergenang air. Papa Chan pasti sudah belajar banyak sebelum memastikan membangun rumah ini.
Felix mengeluarkan kunci rumah yang akhirnya balik nama menjadi miliknya itu dengan gantungan anime Dragon Ball dari dalam saku celananya. Tentunya Papa Chan yang memberi gantungan pada kunci itu. Dulu saat berusia 10 tahun, di hari Minggu Papa Chan akan mengumpulkan anak-anaknya hanya untuk menonton bersama serial kartun Jepang di TV tabung besar.
Saat masuk ke dalam rumah, Felix menaruh sepatunya dengan rapi lalu memakai sandal rumah. Dia mendorong koper besarnya ke ruangan. Felix melepas tas ranselnya dan berjalan menuju ruang tamu yang tertutup. Dia menggeser pintu itu dan menampilkan meja dan kursi kayu jati serta hiasan dinding berupa tulisan Korea.
Felix menyusuri setiap sudut rumah sambil mengecek jika ada kerusakan. Felix merasa sangat gerah saat ini. Cuaca di bulan Juni benar-benar menyiksanya. Dia berjalan menuju kamar bawah, menyalakan AC lalu pergi mandi.
Dering telepon terdengar saat Felix baru saja berganti pakaian. Dia menjawab panggilan yang ternyata dari Bundanya.
"Halo Bun" ucap Felix yang menaruh hp nya di telinga.
"Sayang, kamu sudah sampai kan?" tanya sang Bunda dengan suara khawatir.
"Sudah Bun. Nattan sudah sampai rumah kita."
"Sukurlah.. maaf ya Nat, ini Papamu kepleset di wc tadi pagi. Malah ga jadi jemput kamu di Bandara" ucap Bundanya yang lega anaknya sudah sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Atap (Hyunlix)
Ficção AdolescenteFluffy, Slice of life, Mpreg, B×B, Baca cerita ini bakal bikin salting plus bahagia. Cerita ini bisa 10k vote gak ya? Felix Nattan Bang, pria manis berumur 23 tahun diminta oleh teman orang tuanya untuk menjadi tunangan anaknya. Hyunjin Eka Surya Le...