🏡 14

1.3K 166 4
                                    

Takut banget loh aku setiap mau upload cerita ini. Takut ceritanya ga bagus.

Semoga suka ya. Jangan lupa feedbacknya 🤗

Aku mau ucapin terima kasih banyak ya bestie, udah mau baca cerita ini 😊

Maaf untuk kesalahan penulisan.

Maaf untuk kesalahan penulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■Keiinginan Si Kecil Eka■


Beberapa saat lalu, di jam setengah 4 sore saat keluarga Lesmana berkumpul. Papa Jinyoung terlebih dahulu menghampiri sang kepala keluarga. Duduk berhadapan pada kursi jati, mereka sibuk berbincang tentang perkembangan perusahaan.

"Eka itu penerus perusahaan. Kenapa anak zaman sekarang senang sekali menikah muda?." tanya sang kakek yang kerutan diwajahnya sudah terlihat jelas.

Jinyoung seketika terdiam, menghembuskan napas perlahan dan menatap tepat pada mata ayah kandungnya.

"Itu sudah pilihannya, Ayah." jawab sang anak dengan suara pelan.

"Kau juga kenapa menyetujui permintaan istrimu yang tak berdasar itu." Kakek Lesmana seakan tak menerima jawaban anaknya.

Jinyoung melepas pandangannya. Ayahnya sungguh keras kepala mengenai pandangan mengenai perjodohan itu. Padahal sudah bertahun yang lalu dibahas mengenai hal itu. Tapi setiap bertemu pasti akan dibahas kembali.

"Ayah.. maaf jika saya lancang, tapi anakku sudah memberikan yang terbaik mengenai konsekuensinya untuk menikah muda kelak. Setidaknya anakku yang masih remaja itu tidak hanya mengucapkan janji padamu melainkan membuktikan bahwa dirinya sanggup melaksanakan keinginanmu." Jinyoung akhirnya mengungkapkan perasaannya. Sudah lama ingin membahas hal ini tapi tak enak hati pada orang tuanya. Tetapi dia juga merasa gagal membesarkan putra sulungnya hanya karena keiinginan tulus dari si kecil Eka.

"Apa yang sudah dijanjikan memang harus dilaksanakan. Itulah tugas pemimpin seperti kita dan anakmu itu." Kakek Lesmana tetap pada pendiriannya.

"Saya selalu menyesal karena memaksanya melakukan pekerjaan diluar waktu istirahatnya. Apalagi kita sudah merenggut masa anak-anaknya yang sudah terlewatkan-" Jinyoung mengusap wajahnya "- Ayah.. mari biarkan dia bahagia disaat dia berjuang untuk memenuhi keegoisan kita orang tuanya bersama orang yang dicintainya." tuturnya dengan penuh perasaan menyesal.

"Panggil anakmu kesini. Aku ingin mendengarkan langsung darinya, progres apa yang sudah diraihnya." mandat sang ayah pada Jinyoung.

"Tapi tolong Ayah, jangan membebani lagi anakku dengan perkataan yang mendera." pintanya pada sang Ayah.

Tak lama dari permintaannya, Jinyoung segera meminta Hyunjin untuk menemui kakeknya. Disela-sela itu, terdengar bunyi pintu yang diketuk.

Tok Tok Tok

Nenek Lesmana masuk sambil tersenyum bahagia. Wanita tua itu terlihat bersemangat saat menghampiri suaminya.

"Pa, tahu tidak.." ucapnya dengan nada bersemangat.

Satu Atap (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang