🏡 20

1.5K 167 7
                                    

Udah chapter 20 aja 🤧
Semoga suka double upnya ya
Vote dulu sebelum baca.

Maaf untuk kesalahan penulisan.

Maaf untuk kesalahan penulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


■Calon Istri Eka■

Matahari sudah lama menyambut namun kedua insan yang semalam berbaikan masih tertidur dengan tenang. Jam menunjukkan pukul 09.05. Berbeda dengan si manis, yang lebih muda sudah bangun dari pukul 8 tadi. Terhitung sejam penuh, entah karena bucin atau kurang kerjaan. Yang lebih muda tak melepaskan pandangannya dari wajah tidur dari sosok terkasih. Sambil menutupi kekehannya, Hyunjin sibuk melihat tangan kecil si manis masih melingkar di leher dengan erat. Dia menopang wajahnya dengan lipatan tangannya sedangkan satu tangan yang lain asik mengelus poni si manis yang terasa lembut walaupun rambut itu terlihat sangat tebal.

"Umma.. udah mau siang loh. Kamu ga mau bangun?." bisiknya pada telinga yang ternyata juga ditaburi bintang itu.

Felix menggeliat kecil dan malah semakin memeluk kepala si remaja. Dia enggan untuk bangun karena masih merasa lelah. Apalagi si manis suka sekali memeluk dan menjadikan orang lain sebagai boneka.

"Bangun atau nanti kamu aku cium loh. Kamu ga kasian sama aku pa sayang?." Hyunjin kini lebih terang-terangan mengungkapkan perasaannya.

"Ndak mau..kan belum nikah." Felix malah mencebikkan bibirnya menjauhkan wajah Hyunjin darinya. Mata cantik itu belum sepenuhnya terbuka tapi bisa mencerna perkataan Hyunjin.

"Lepas dulu."

"Ndak mau. Masih mau tidur."

"Nattan.."

"Iih aku capek Eka.. kamu bikin aku jauh-jauh balik kesini. Tanggung jawab."

"Iya aku tanggung jawab."

Hyunjin meraih tubuh belakang si manis untuk didudukkan dipangkuannya. Hyunjin tertawa pelan kala si manis yang masih tertidur mengerutkan alisnya. Selanjutnya, lelaki yang berawakan tinggi itu mengangkat tubuh Felix keluar kamar lalu diajaknya si manis itu ke halaman rumah. Berjalan dengan santai tanpa terlihat keberatan saat menggendong yang lebih tua. Hyunjin sesekali menepuk pantat si manis. Nakal memang.

Berjemur. Katanya baik untuk kesehatan. Jadi Hyunjin gendong si manisnya itu untuk berjemur di dekat pohon mangga. Felix mengernyit karena terik matahari yang mulai menyengat kulitnya. Ini waktu dimana matahari mulai terasa amat menusuk kulit.

"Eka.. kok usil banget si." Felix membuka kedua matanya dan membiasakan pandangannya karena cerahnya sinar matahari.

"Kan biar sehat jadi kita berjemur." ujar yang lebih muda dengan teori asal-asalannya.

"Kepanggang iya." Felix menggembungkan pipinya sambil menatap sebal ke arah tunangannya.

Felix akhirnya berusaha untuk bangun. Memberontak untuk diturunkan. Hyunjin menurunkan si manis yang wajahnya sudah kesal bukan main. Bukannya merasa bersalah, yang lebih muda malah kembali menggendong si manis dengan cepat dipunggungnya.

Satu Atap (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang