🏡 10

1.8K 231 16
                                    

Maaf untuk salah penulisan
Mulai menyerah huft
Feedback-nya mana bestie?

Maaf untuk salah penulisanMulai menyerah huftFeedback-nya mana bestie?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■Nattan Cemburu■

Seminggu setelah pemilik nama Eka itu sakit. Felix dapat bekerja dengan lebih lega. Sebelumnya tunangannya itu akan menelpon setiap saat dia terbangun diwaktu bedrestnya. Belum lagi rengekan Hyunjin yang memintanya untuk pulang cepat padahal Mama Airin masih setia menemani anak sulungnya itu di rumah.

Di jam makan siang, Felix duduk di kantin yang sesak oleh para pencari kuliner. Felix sedang menikmati bekal sehat sempurna yang disiapkan oleh Mama Airin. Sungguh dia malu karena merasa seperti anak kecil yang masih disiapkan keperluaannya oleh orang tua. Tapi Mama Airin menyangkal pemikirannya dengan mengatakan kalau itu murni rasa kasih sayangnya.

Ditengah hiruk pikuknya food court kampus. Seorang pria bertubuh bugar lengkap dengan jas labnya berjalan mendekati si manis yang baru saja menerima pesanan jus mangga.

"Siang, Dokter Nattan." Sapa seorang dengan ramah yang berdiri di samping Felix.

"Iya?" Felix seketika menjawab ketika dipanggil.

"Boleh saya duduk disini juga?" Pria itu masih setia berdiri sebelum diperbolehkan duduk.

"Iya boleh. Silahkan Pak" Felix mempersilahkan dengan sopan.

"Benar-benar definisi seorang Dokter ya" ungkap si pria yang sudah duduk tapi pandangannya tak luput dari bekal makan Felix.

"Iya?" Felix bingung ketika ditanya seperti itu.

"Selalu makan makanan yang sehat" serunya saat memperhatikan bekal makan Felix.

"Ah. Tidak juga Pak" sangkal Felix.

"Belum punya teman disini? Saya selalu lihat Dokter sendirian saat makan."

"Saya hanya belum menyesuaikan diri Pak."

"Kalau begitu ayo berteman" tersenyum sangat manis sambil memandang dengan bersahabat.

"Maaf sebelumnya Pak, saya ingat wajah Bapak tapi saya lupa nama Bapak."

"Saya Seo Bagas Abimanyu, biasa dipanggil Abin" ucapnya sambil nyengir.

"Saya Felix Nattan Bang, pak" Felix memperkenalkan diri dengan membungkuk.

"Iya. Sudah tahu." Jawab si senior sambil sedikit melirik ke arah jari manis si Dokter "Sudah menikah ya?."

Pak Abin seperti terpesona dengan cincin emas putih ditambah berlian berbentuk bintang di jari manis Felix "cincinnya limited edition ya, jarang lihat" pungkasnya.

"Tidak juga Pak, kami pilih bersama. Ah.. saya sudah tunangan."
Bicara soal perhiasan, Felix baru ingat bahwa Papa Lesmana memiliki perusahaan berlian.

"Waah selamat-selamat. Saya pikir masih single" Pak Abin terkejut mengetahui status si Dokter.

"Tidak Pak, hahaha." Felix tertawa ringan.

Satu Atap (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang