🏡 21

1.4K 154 12
                                    

Ada yang nungguin cerita ini ga ya?

Maaf untuk kesalahan penulisan.

■Maukah Kamu Menikah Denganku?■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


■Maukah Kamu Menikah Denganku?■

Dua bulan berlalu dan kini bulan Februari sedang dijalani. Jeongin rutin berlatih les vokal dengan diantar jemput pak Joko, supir keluarga Lesmana. Setelah kemunculannya di acara kumpul kelompok Hyunjin bersama temannya. Jeongin kerap dipepet oleh sahabat Hyunjin yang bernama Langit.

Setelah berusaha dengan keras untuk mendapatkan nomer Jeongin. Langit dapat berkirim pesan dengan si bungsu Lesmana itu sebagai teman. Langit pernah mengajak beberapa kali Jeongin untuk bertemu tapi ditolak karena kesibukan si bungsu Lesmana itu. Akhirnya di bulan Februari setelah Jeongin mengikuti lomba menyanyi, mereka bertemu dan mengobrol berdua. Jeongin mengatakan dengan lugas kalau dirinya tak ingin berpacaran saat Langit bertanya langsung soal sudah memiliki pasangan atau belum. Terlihat dari sorot mata Langit jika dia memiliki ketertarikan dengan Jeongin. Akan tetapi Jeongin memilih menolak. Berujung keesokan harinya Langit lesu bukan main di sekolah.

"Dek, pokoknya kalau ada yang minta pacaran sama kamu jangan diterima. Awas nanti Mama sama Papa ga setuju kamu pacaran, soalnya kamu dijaga banget sama orang tua kita. Apalagi kalau kakek udah bertindak. Kakak cuma ga mau kamu jadi seperti kakak. Kamu boleh tertarik sama orang tapi jangan terlalu jatuh dalam perasaan." Hyunjin sedang ceramah panjang di kamar sang adik saat ini.

"Iya kak Eka.. Ayen paham." Jeongin hanya menatap dengan pandangan kosong ke arah kakaknya.

Ini yang dikhawatirkan Hyunjin. Adiknya mungkin saja merasakan perasaan tertarik pada sahabatnya. Tapi kenyataannya jika Jeongin memilih untuk menjalin hubungan maka dijamin kakek Lesmana akan membawa Jeongin jauh ke Amerika lalu menerima pendidikan yang menguras tenaga dan pikiran sepertinya dulu.

"Ingat loh dek. Kakak ga mau pokoknya kalau sampai kakek tau soal orang yang suka ke adek saat ini. Nanti kalau kamu sudah bisa berpijak sendiri terutama kamu punya sandaran yang kuat dari orang yang kamu suka untuk mempertahankan hubunganmu. Baru kamu open ke keluarga." Peringat Hyunjin pada adiknya.

"Baik kak.."

"Maafkan kakak. Tapi ini yang terbaik buatmu. Soal Langit, nanti biar kakak yang urusin, yang penting kamu sudah nolak dia dengan bahasa yang baik."

"Sudah kak.. Adek tau soal itu dan udah minta maaf dengan kak Langit karena ga bisa terus berhubungan walaupun hanya berteman dengannya karena pastinya nanti akan awkward." jelas si bungsu Lesmana

"Kakak pingin Ayen tetap bisa disini, jadi kakak dan orang tua kita tetap bisa ngawasin kamu." Hyunjin memeluk adiknya erat lalu mengelus kepalanya. "Tolong relakan dulu untuk saat ini. Kalau Langit serius sama kamu pasti dia akan seperti kakak."

Hyunjin berangkat sekolah dari rumah keluarga Lesmana bersama Jeongin. Dia mengantar adiknya terlebih dahulu. Sedikit mengusak rambut dan memberi semangat pada adik satu-satunya. Si bungsu tersenyum dengan lesung pipi yang manis. Jeongin sebenarnya belum memiliki perasaan lebih pada Langit tapi sedikit tertarik karena sahabat kakaknya itu dapat memcairkan suasana. Terlebih mereka baru bertemu dua kali. Jadi, dia akan melupakan semuanya. Memilih untuk mengikuti saran kakaknya karena dia tahu pasti bahwa kakek Lesmana pasti akan membawanya ke Amerika karena berani menjalin hubungan sebelum dewasa. Dia tak setegar kakaknya untuk menjalani kehidupan dalam sangkar dan tekanan oleh kakek Lesmana.

Satu Atap (Hyunlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang