Nando sukses menjalankan rencana si "Mata Hantu". Ia berhasil memancing Ardat ke Bintang dan sekarang tengah membawa pemuda itu ke tempat yang sudah ditentukan tuan V.
Hanya seorang diri, sesuai perintah dari orang yang sama.
Jam tangan Nando sudah menunjukkan pukul 23.10 WIB begitu ia menepikan mobilnya di bawah lampu jalan, di depan sebuah tegalan. Di seberang jalan lain, terdapat pemakaman umum yang tak kalah luas dibanding tegalan. Di sini 'lah dirinya akan bertemu dengan orang suruhan tuan V yang akan membawa Ardat.
Dari dalam mobil, Nando dapat melihat keadaan sekitar. Lengang.
Setelah lima menit menunggu, terlihat sebuah mobil berwarna silver dari arah barat. Mobil tersebut lantas menepi di depan mobil Ardat.
Setelah hanya mematikan lampu mobil, si supir dan rekannya yang duduk di kursi samping pengemudi keluar dari mobil. Mereka berpakaian ala ninja, serba hitam, dan memakai masker berwarna hitam.
Si supir sedikit lebih tinggi dibanding rekannya. Berbeda beberapa sentimeter. Mereka berjalan mendekati mobil Ardat.
Meski ngeri karena melihat salah seorang ninja membawa pistol, Nando tetap keluar dari mobil Ardat. Ia lantas berhadapan dengan kedua ninja itu.
Dari jarak sedekat ini, Nando dapat melihat netra kedua ninja tersebut. Si supir memiliki netra kehitamanan dengan mata kiri seluruhnya putih. Sementara rekannya yang membawa pistol bernetra kecokelatan.
"Ardat ada di dalam. Masih pingsan." Tanpa Nando beritahu pun kedua ninja itu juga mengetahui hal tersebut.
"Urus dia," titah si ninja bernetra kecokelatan pada rekannya, sembari menunjuk Ardat dengan dagunya.
Si supir hanya mengangguk. Terlebih dahulu ia menunggu sebuah mobil melintas sebelum melaksanakan titah ninja bernetra kecokelatan.
Ninja itu membuka pintu depan sebelah kiri mobil Ardat dan memanggul sang empu layaknya memanggul karung beras.
Segera Ardat dipindahkan ke mobil para ninja. Ditidurkan di kursi belakang oleh si supir. Selesai dengan tugasnya, ia masuk ke mobil, duduk di kursi pengemudi.
Sementara sang rekan yang hanya melihat, mulai kembali ke mobil para ninja.
"Tunggu sebentar, gue mau nanya sesuatu."
Ninja bernetra kecokelatan menghentikan langkahnya. Ia lantas berbalik. "Mau tanya apa?" tanyanya bernada dingin.
"Apa Ardat … akan dibunuh?" tanya Nando.
"Kau tidak perlu tahu," jawab si ninja, masih dengan nada dingin. "Yang perlu kau ketahui, Tuan V akan membantumu untuk menangkap pelaku penembakan adikmu," lanjutnya.
"Gue udah tahu hal itu dari 'Mata Hantu'. Gue hanya mau tahu nasib Ar–" Nando tak sempat menyelesaikan kalimatnya di bawah todongan pistol ninja bernetra kecokelatan.
"Sudah kubilang, kau tidak perlu tahu!" Si ninja berucap penuh penekanan, lantas segera menurunkan pistolnya ketika melihat sebuah mobil yang hendak melintas.
"Besok pagi kau akan mengetahui nasib temanmu itu." Setelah berkata demikian, si ninja bernetra kecokelatan kembali ke BMW silver yang sedari tadi menunggunya. Meninggalkan Nando yang masih mematung di tempatnya berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXVERO
Teen FictionTamat. Selesai revisi. ____________________ Blurb: Ketika takdir mempertemukan kembali sepasang merpati yang telah berpisah. Namun, satu dari mereka berdua kembali dengan sejuta rahasia, menyeret pasangannya ke dalam bahaya. Akankah mereka tetap...