Membutuhkan waktu kurang lebih tiga puluh lima menit, hingga akhirnya mobil Alex tiba di sebuah rumah di Kompleks Perumahan Mawar.
Rumah terbilang mewah, bertingkat dua, bercat jingga dengan halaman yang tak terlalu luas itu tak lain adalah kediaman Keluarga Harun.
Begitu mobil Alex sudah terparkir sempurna di depan garasi, Putri turun dari mobil, masih sambil mengenakan jaket pemberian Alex. Sementara maskernya sudah ia simpan di dalam tas.
Alex juga turun dari mobilnya tanpa membawa tas. Netranya mengedar pandang, memperhatikan keadaan sekitar.
"Ngapain diem aja di situ?" Pertanyaan ini mengalihkan atensi Alex. Pemuda itu mendapati Putri sudah di teras, sembari menenteng sepatunya.
"Ayo masuk," ajak Putri.
Alex menggeleng. "Gue nunggu di teras aja."
"Nggak ada nunggu di teras! Nanti gue yang repot kalo ada murid sekolah kita yang melihat lo mampir ke rumah gue." Mendengar kalimat ini, Alex tak punya pilihan selain menurut. Ia menanggalkan sepatunya di teras sebelum mengikuti langkah Putri masuk ke rumah.
Mereka mengucap salam sebelum masuk rumah. Namun, tak ada balasan dari penghuni rumah. Putri menduga, Ricko belum pulang lantaran tak melihat keberadaan CRV putih di depan garasi yang biasanya menemani ayahnya bekerja. Sementara Aruna ….
Mungkin mama lagi masak, batin Putri. Ia meminta Alex untuk duduk di salah satu sofa di ruang tamu.
Lagi-lagi Alex menurut. Ia duduk di sofa panjang yang menghadap timur.
Putri lantas meninggalkan Alex sendirian di ruang tamu. Sebelum ke kamarnya, gadis itu menyempatkan diri melongok ke dapur. Benar saja, Aruna tengah memasak, mempersiapkan makan malam keluarga.
"Assalamualaikum." Putri mengulangi salamnya.
"Waalaikumsalam," jawab Aruna. Ia menghentikan sejenak kegiatan mencuci sayuran, lantas berbalik. Mendapati Putri sudah berdiri di belakangnya.
"Eh, anak Mama udah pulang. Dianterin si Alex itu?"
"Iya, Ma." Putri menjawab pendek. Ia mengambil tangan kanan Aruna, lantas mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.
Tak menghiraukan seruan Aruna yang melarang Putri mencium tangannya yang masih basah.
"Aku ke kamar dulu, Ma. Kalo Mama mau ketemu Alex, ke ruang tamu aja. Dia nunggu di sana." Setelah berkata demikian, Putri berlalu menuju kamarnya di lantai satu.
Sepeninggal Putri, Aruna mengeringkan kedua tangannya dengan lap bersih, lantas melepas apron dan menyampirkannya pada gantungan di dinding.
Wanita paruh baya itu lalu keluar dari dapur dan berlalu menuju ruang tamu. Penasaran dengan cowok yang mengantar Putri.
*****
"Jadi, kamu yang namanya Alexander Sergio Jordan?" Atensi Alex teralihkan dari ponsel. Ia menoleh ke sumber suara dan mendapati Aruna sudah berdiri di sampingnya.
Pemuda itu bangkit dari sofa, lantas menyunggingkan senyum ramah. "Iya, Tante, saya Alexander Sergio Jordan. Tante, pasti Tante Aruna, ibu Putri," ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEXVERO
Teen FictionTamat. Selesai revisi. ____________________ Blurb: Ketika takdir mempertemukan kembali sepasang merpati yang telah berpisah. Namun, satu dari mereka berdua kembali dengan sejuta rahasia, menyeret pasangannya ke dalam bahaya. Akankah mereka tetap...