Bab 36

7 5 0
                                    

Tiga minggu cepat berlalu. Selama tiga minggu ini banyak yang sudah terjadi.

Pertama, Alex tak lagi menguntiti Putri. Lantaran pada Kamis malam di hari kunjungan pertamanya ke kediaman Keluarga Harun, Putri meneleponnya setibanya pemuda itu di rumah.

Meminta Alex, mulai besok untuk selalu menjemputnya setiap berangkat sekolah. Dengan alasan, gadis itu merasa lebih aman saat bepergian bersama Alex. Juga agar lebih meyakinkan kedua orang tuanya dirinya berpacaran dengan Alex.

Alhasil para murid SMA Maheswari gempar ketika melihat Putri datang ke sekolah bersama Alex.

Seperti sebelumnya, Putri dan Alex diberondong banyak pertanyaan oleh teman sekelas masing-masing. Mayoritas menanyakan keduanya ada hubungan apa.

Dengan santai, Putri dan Alex menjawab, mereka sudah berpacaran sejak tiga hari yang lalu. Sungguh, kejutan yang tak terduga bagi siswa-siswi SMA Maheswari. Khususnya bagi mereka yang jatuh hati pada Putri atau Alex.

Kedua, karena identitasnya sebagai "pacar" Alex, maka Putri menghapus syarat untuk tidak saling bertegur sapa dengan pemuda itu selama di lingkungan sekolah saat masih ada murid lain. Ia juga tidak lagi duduk di kursi belakang, melainkan duduk di samping Alex.

Saat di sekolah, Putri juga tak jarang bercengkrama dengan Alex.

Dira? Gadis itu sudah tidak selalu bersama Putri lantaran dirinya sudah akrab dengan beberapa teman sekelasnya. Dia juga dekat dengan seorang cowok dari kelas sebelah.

Ketiga, Alex sudah mau makan semeja dengan Arga dan Ragil lagi, meski terpaksa harus makan semeja dengan Edward. Hal itu ia lakukan untuk menghindari pertanyaan yang sama dari Putri, perihal apakah dirinya tengah ada masalah dengan Arga dan Ragil.

Meski begitu, Alex tetap enggan untuk berinteraksi dengan Edward. Apalagi jika disuruh berteman dengan pemuda itu. Jawabannya … big no.

Terakhir, Alex kembali menjadi sosok yang cerewet di mata Putri ketika tengah bersama gadis itu. Alasannya demi menghindari Putri menanyakan lagi perihal masalah hidupnya.

*****

Seperti malam Minggu sebelumnya, malam Minggu ini Alex mengajak Putri jalan. Ia tiba setengah jam lebih awal di rumah Putri dari waktu yang sudah ditentukan.

Sembari menunggu Putri bersiap, Alex menemani Ricko bermain catur. Meski sudah kalah berulang kali, tapi pria paruh baya itu masih saja menantang Alex bermain catur setiap kali pemuda itu berkunjung ke rumahnya.

Permainan catur mereka baru berakhir ketika Putri sudah menampakkan diri di ruang tamu.

Sama seperti Alex yang terlihat kasual dalam berpakaian---atasan jaket cokelat yang melapisi kaus abu-abu dengan bawahan jeans panjang yang senada dengan kausnya---penampilan Putri juga terkesan kasual.

Gadis itu memilih sweter biru muda bergambar kartun lumba-lumba dikombinasikan dengan rok selutut yang senada dengan sweternya. Rambutnya tergerai rapi ke belakang dan di bahunya tersampir sebuah tas selempang berwarna krem.

Seperti sebelumnya, make up Putri juga sederhana, hanya lipstik merah muda dan sedikit bedak bayi di kedua pipinya.

Sejoli remaja itu lantas masuk ke BMW hitam yang terparkir di pinggir jalan di depan kediaman Keluarga Harun setelah terlebih dahulu pamit kepada Aruna dan Ricko.

LEXVEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang