TERATAI 06

72.6K 8.5K 1.3K
                                    

Marhaba(Hallo) 👋

Aku nepatin janji kan, sesuai target aku langsung update. Enggak harus nunggu Jum'at depan haha

Jangan lupa kasih vote+komen di setiap paragrafnya.

⚠️No vote! No coment! No lanjut!⚠️

Cerita ini untuk kalian,
vote+komen untuk aku🧘🏼‍♀️

Kalo lupa alur, baca dulu part sebelumnya

بسم الله الرحمن الرحيم

  ═━━━━✥◈✥━━━━══
      HAPPY READING
══━━━━✥◈✥━━━━══


Panas matahari siang ini begitu terik. Padahal sudah menunjukkan pukul setengah dua. Hal itu membuat seorang pemuda yang menunggu di depan gerbang salah satu sekolah menengah atas yang bernama Winner HS, menggerutu kesal.

Sinar matahari yang begitu menyengat seakan-akan ingin membuat kulitnya terbakar. Untuk saat ini ia menyesali karena menggunakan kaos lengan pendek.

"Lama banget!" geramnya.

Sudah hampir satu jam ia menunggu di atas mosa a.k.a motor sayang. Motor berwarna hitam. Mosa itu akronim dari motor sayang. Mendengar namanya saja sudah bisa menembak bahwa motor itu adalah motor kesayangannya. Terdengar freak, tapi sang empu motor tidak peduli. Siapa lagi kalau bukan Zayyan Elvano Raymond.

Saat ini ia sedang menunggu seorang gadis—err lebih tepatnya calon istrinya. Tunggu saja statusnya beberapa bulan lagi akan berubah.

Di lain sisi. Dua gadis yang diketahui bernama Sakya Alara dan Meilia Kiffa. Dua gadis dengan penampilan yang sangat jauh berbeda.

Alara yang menggunakan seragam yang longgar dan tidak terlalu besar, tapi sangat cocok di tubuhnya yang ideal. Jangan lupakan kerudung yang menutupi rambut err lebih tepatnya auratnya hingga bawah dada.

Sedangkan Mei menggunakan seragam yang cukup ketat. Rok tiga senti di atas lutut, baju yang sengaja ia kecilkan sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang sedikit berisi.

Walau berpenampilan sangat berbeda, mereka berdua tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Keduanya bersahabat sangat dekat sejak awal masuk sekolah.

Saat ini kelas baru saja bubar. Teman-teman sekelasnya yang lain sudah berhamburan keluar kelas layaknya semut keluar dari sarangnya.

Kini kelas XII IPA 2 hanya menyisakan Alara dan Mei.

"Kala pulang bareng gue, ya?" tawar Mei.

"Enggak ngerepotin Mei emangnya?" tanya Alara.

"Yaelah, kek sama siapa aja, La. Mana pernah gue lo ngerepotin gue," jawab Mei terkekeh.

"Ya udah, Aku nebeng kamu pulangnya," pungkas Alara.

Mereka pun berjalan beriringan keluar dari kelas. 

Saat berjalan di keridor, Mei langsung menepuk-nepuk lengan Alara. "Kala Kala Kala Kala!" panggil Mei dengan heboh. Padahal Alara berada di sampingnya.

"Ada apa, Mei? Kamu liatin apa?" heran Alara menatap mata Mei yang berbinar seperti melihat tumpukan berlian. Alara pun mengikuti arah pandang Mei.

"Siapa dia, Mei? Pacar baru kamu?" tanya Alara bingung.

Seseorang yang Mei perhatikan adalah seorang cowok yang berjalan berlawanan arah dengan mereka sekarang.

Bertubuh tinggi dan atletis untuk ukuran cowok seumurannya. Kulit tidak terlalu putih, tetapi bersih. Bibir merah muda alami dan bagian bawah sedikit belah. Bola mata coklat terang membuat siapapun yang menatapnya akan terpikat. Hidung mancung walau tidak semancung Hrithik Roshan. Penampilannya rapi dan wajahnya sangat datar.

TERATAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang