TERATAI 36

63.1K 7.5K 1.4K
                                    

Hai assalamualaikum, aku kembali bawa ALEL dan tokoh sengklek lainnya 👋

Jam berapa kalian dapat notif TERATAI update?

Enggak dapat notif? Berarti follow akun wattpad aku dulu.

Sebelum baca, spam emot kebanggaan Elvano dong🐈🐈🐈

Selamat membaca dan semoga terhibur. Bantu komen, ya, biar yang lain tertarik untuk ikut baca TERATAI 🙈
.
.

“Kegagalan itu sangat berarti untuk sebuah kesuksesan."
.
.
.

36. Chicken smackdown

"Kita sama-sama belum siap, jadi jangan terlalu dipikirin omongan sialannya si Zayden. Tetap fokus sama kuliah lo dan ...."

"Dan apa?"

"Gue," jawab Elvano sambil terkekeh.

"Maksudnya, Kak?"

"Tetap fokus sama kuliah lo dan fokus ke gue."

—o0o—

Bughh

"Astaga El! Datang-datang langsung gebukin anak orang. Kena marah emaknya mampus lo!" teriak Eki dan langsung berdiri dari duduknya.

Sedangkan Galih langsung membantu Zayden untuk berdiri.

Elvano baru saja datang ke warteg Bu Sinah, di mana tempat para sahabatnya sekarang berkumpul. Kedatangannya langsung menghajar Zayden yang awalnya duduk manis sambil membaca buku. Hal itu menarik perhatian Galih, Eki dan Dylan. Sedangkan Bu Sinah pemilik warteg hanya diam. Sudah tidak heran lagi ia melihat kejadian itu.

"Apa, sih, El?" tanya Zayden sambil mengusap pipinya yang baru saja diberi bogeman oleh Elvano.

"Apasih-apasih! Nggak ngerasa bersalah lo udah bikin istri gue nangis?" tanya Elvano menunjuk wajah Zayden. Jangan lupakan matanya menatap nyalang.

"Gue?" beo Zayden.

"Lo apain bini orang, Zay?" tanya Eki.

"Waaah! Parah si Oppa Zaydun, belum punya bini udah bikin bini orang nangis aja," sahut Galih geleng-geleng.

"Gue bikin Alara nangis? Kapan?" tanya Zayden lagi. Keningnya sampai berkerut heran.

"Sini pinjem buku!" Elvano langsung merebut buku yang Zayden pegang.

Bugh

Buku Zayden yang Elvano gulung terlebih dahulu itu mendarat di kepala sang pemiliknya. "Shhh, itu buku gudangnya ilmu! Jangan sembarangan pukul-pukul kepala orang pakai buku itu," ujar Zayden kembali merebut bukunya.

"Lagian, ya, El. Alara nangis kenapa? Di bagian mananya gue bikin dia nangis?" lanjut Zayden. Pria itu lalu duduk mengacuhkan Elvano yang menatap kesal ke arahnya.

"Gara-gara permintaan sinting lo itu, Alara jadi nangis!" jawab Elvano nyolot.

"Enggak percaya gue. Pasti lo yang nambah-nambahin, jadi dia nangis," sindir Zayden tepat sasaran.

"Tunggu-tunggu! Beteweh, Oppa Zaydun minta apa sama babang Elpan?" tanya Galih.

"Minta ponakan," jawab Zayden jujur.

Mata Eki terbelalak. "GOTCHAAAAAAA!" teriaknya langsung berdiri. Pria berambut pirang tersebut langsung duduk di samping Zayden.

Plak

Dengan santai Eki menggeplak lengan Zayden hingga menimbulkan bunyi sedikit keras.

"Ngira-ngira kalau mukul, Ki. Sakit ini," gerutu Zayden sambil mengusap lengannya. "Hobi banget KDP lo semua," lanjutnya mencibir.

TERATAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang