Si Pemalas (Spesial Teratai)

18.4K 788 7
                                    

Assalamualaikum...

haiiii, kalian masih nunggu s2 cerita ini, kah??

Maaf, ya, untuk sekarang aku belum bisa buat karena ceritaku yang lain masih banyak yang belum tamat🙃

Untuk yang kangen sama Alara Elvano waktu masih awal-awal mulai bucin, aku baru aja buat part tentang mereka berdua(spesial).

belum pernah aku publish sebelumnya karena ini bener-bener baru aku ketik kemarin

untuk yang mau baca, maaf banget aku gak bisa up di sini

(nggak terima protesan apapun, keputusan mutlak mhehe😭🤣)

Bagi yang minat aja.
Silahkan baca di karyakarsa 12kentang. untuk yang gak punya karyakarsa, bisa baca di web "Nih Buat Jajan"

Untuk yang belum tau cara baca di karyakarsa maupun di NBJ(nihbuatjajan) bisa liat caranya di sorotan ig wp.12kentang.

12kentang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butuh spoiler?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butuh spoiler?

Nih, aku kasih spoiler dikit.

.
.
.

Setelah sadar Alara tidak makan, Elvano langsung menoleh.

“Lo nggak makan?” tanya Elvano.

“Enggak, Kak—“

“Kenapa? Lo mau diet? Badan udah kurus begitu nggak usah banyak ulah pake acara diet-diet segala!” potong Elvano mengomel.

“Bukan diet,” bela Alara.

“Terus? Duit?” Alara langsung terkekeh. Wajah kesal Elvano kenapa sangat menggemaskan, pikirnya.

“Nggak nafsu, Kak,” jelas Alara.

“Nggak nafsu apa malas?” sindir Elvano.

“Nggak nafsu,” jawab Alara dengan lesu.

“Kalo gue yang suapin lo bakal nafsu nggak?" Alara berpikir sejenak. Sayang sekali penawaran ekslusif dari Elvano jika ditolak.

“Mau gue suapin nggak?” tawar Elvano.

“Enggak,” jawab Alara. Elvano langsung mendelik tidak suka karena penolakan Alara. “Enggak nolak maksudnya,” lanjut Alara terkikik.

“Istri pinter, sekarang buka mulutnya,” perintah Elvano. Alara langsung membuka mulutnya.

“Lebih lebar lagi, ini bus tayo segera mendarat di mulut istrinya Elvano aaaaa—“

Hap

Satu suapan dari Elvano diterima oleh Alara. Pipi gadis itu mengembung lucu karena suapan Elvano yang banyak.

“Makan yang banyak, biar cepat gendut,” kata Elvano.

Beberapa kerutan timbul di kening Alara.

“Biar apa gendut?"

“Biar tambah enak meluknya."



Penasaran? Gih baca

.
.
.

Untuk yang belum ngerti, silakan liat story ig aku, atau bisa langsung DM(tapi maaf kalo balasnya lama🙏)

TERATAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang