TERATAI 17

62.2K 7.7K 1.4K
                                    

Yeeay akhirnya double up👏👏

Semoga ke depannya bisa kasih double up lagi🤲

Stay healthy yaa kaliaan🖤

Vote dan komen di setiap paragrafnya 😉

TETAP AJA YA, BUAT UPDATE PART SELANJUTNYA, KOMENAN PART 16 DAN PART 17 TEMBUS DULU🤭
Jahat sekali aku
.
.
.

"Gue butuh lo!"

Alara terkejut mendengar jawab Elvano.

"Kakak butuh apa?" tanya Alara mendekatkan diri ke pintu kamar mandi agar dapat mendengar dengan jelas ucapan Elvano.

Pintu kamar mandi terbuka dengan terburu-buru. Tangan Alara langsung ditarik paksa oleh Elvano untuk masuk ke dalam kamar mandi.

"E-eh kak--"

"Bantuin gue, Alara!" ujar Elvano panik.

Alara menjadi bingung. Saat Elvano sudah berhenti menariknya, barulah Alara bernafas dengan lega.

"Kenapa kakak tarik aku masuk ke--aaaaaaa!" Alara spontan menutup matanya dengan kedua tangan.

"Ba-bantuin gue, istri ...." ujar Elvano menarik-narik tangan Alara yang masih menutupi mata.

"Ba-baju kakak ... pakai dulu," ujar Alara gugup. Ia tidak sengaja melihat roti sobek milik Elvano yang terpampang jelas di depan matanya tadi.

Elvano spontan melihat tubuhnya yang bertelanjang dada. Ia mendengus kesal. "Lo baru liat roti gue, belum sosis gue!" gerutu Elvano sambil memakai bajunya kembali.

"Udah buka mata lo."

Alara perlahan menurunkan tangannya dan membuka matanya. Ia bernafas lega setelah Elvano sudah memakai baju.

"Kenapa narik aku masuk, kak?"

Elvano menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ba-bantuin gue," cicitnya. Alara semakin bingung dengan suaminya itu.

"Bantuin apa, kak?"

Elvano meringis sambil menutup wajahnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya menunjuk ke arah bathub yang kosong tanpa terisi air.

"Ooo, mau mandi pakai air hangat?" tanya Alara mengerti. Elvano langsung menggeleng.

Salah, toh.

"Lalu?"

"Buang buang buang buang!" seru Elvano menunjuk bathub kosong itu. Alara semakin bingung. Apa yang dibuang? Air yang tak kasat mata?

"Apa yang bisa dibuang, kak? Airnya udah kosong," jawab Alara.

Elvano mendengus, lalu menarik tangan Alara untuk lebih mendekat ke arah bathtub.

"Itu! Buang cepat!"

Alara cengo melihat sesuatu yang Elvano suruh buang.

"Kakak takut?" tanya Alara melongo.

"Jangan ngeledek! Gue nggak takut, tapi cuma geli!" elak Elvano.

Alara mengambil tisu di belakang tubuh Elvano, lalu perlahan mengambil hewan kecil berkaki banyak di dalam bathub tersebut. Lalu membawanya keluar dari kamar mandi untuk ia buang lewat jendela.

Hewan itu adalah kaki seribu yang masih sangat kecil. Alara hanya terkekeh diam-diam setelah mengetahui Elvano takut pada hewan melata satu itu. Namun, dengan cepat ia beristighfar. "Astaghfirullah, maaf aku menertawakan suamiku sendiri," gumamnya.

TERATAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang