TERATAI 23

69.5K 8.3K 1.6K
                                    

Maaf yaaa
Maaf untuk part sebelumnya pokoknya

Jangan bosan vote komen(^^)

Ya aku janji bakal vote komen

Nah loh, udah janji 😍

Selamat membaca.............

_________________________________________________

"Bantu gue ...."

"Tentu, kamu mau aku bantu apa, Kak?"

"Jadi ...."

"El!!" sahut seseorang menghentikan ucapan yang akan Elvano lontarkan.

Elvano mengumpat kesal, di lain sisi ia cukup berterima kasih pada orang itu.

"Untung Eki datang di waktu yang tepat. Sial, mulut gue hampir keceplosan. Ini terlalu cepat Elvano, lo cuma kebawa perasaan," batin Elvano bergelut dengan pikirannya.

"Oik! Malah melamun!" sentak Eki sambil menepuk bahu Elvano.

Elvano langsung menoleh, ternyata Eki sudah ada di belakangnya.

Di belakang Eki juga ada Zayden, Galih, Dylan dan ... Nila yang dibonceng Dylan.

"Ngapain semuanya ke sini?" tanya Elvano sewot.

"Kita ke sini punya niat baek ama, lo!" jawab Galih ngegas.

"Ngomong, ya, ngomong aja Gal! Nggak usah pakai kuah itu mulut," desis Eki yang berada di depannya.

"Bersyukur, Ki. Siapa tau wajah lo ketularan gantengnya gue," balas Galih menaik-turunkan alisnya.

"Najis!" balas Eki.

"What's going on?" tanya Dylan kepada Elvano dengan tenang.

"Apa yang terjadi, El? Dia ngapain lo?" sela orang yang paling waras diantara sahabat Elvano sambil menunjuk Eston yang masih pingsan di aspal. Dia Zayden.

"Dia main-main sama gue," jawab Elvano singkat.

"Main apa, El?" tanya Eki heboh.

"Main boneka!" sahut Dylan.

"Mending kalian berdua pulang aja langsung, biar botak itu Eki yang urus. Kasian Alara, sepertinya sangat cemas," ujar Nila memberi pengertian.

Elvano langsung menoleh ke Alara. Benar saja bahwa gadis itu menunduk dengan jari saling bertautan.

"Lengan lo terluka, El!" seru Galih heboh. Semua pasang mata langsung mengarah ke lengan Elvano yang darahnya sudah merebes keluar. Tak terkecuali Alara yang juga terkejut mendengar penuturan Galih.

"Santai aja kenapa, sih! Kayak baru pertama aja liat gue kayak gini!" timpal Elvano tidak suka. Apalagi melihat tatapan cemas dari para sahabat.

"K-kak ayo pulang," ujar Alara lirih.

Elvano mengangguk. "Beresin sampah jalanan itu," ujar Elvano sambil menunjuk tubuh Eston.

"Siap laksanakan!" jawab Eki.

Elvano langsung mengitari mobil, lalu langsung masuk dan duduk di kursi pengemudi.

Tanpa ba-bi-bu Elvano langsung melajukan mobilnya menuju pulang dan meninggalkan para sahabat yang melihat kepergiannya.

"Lan! Tebakan lo, kan, biasanya benar. Menurut lo mereka ada apa?" tanya Eki penasaran.

"Gue bukan cenayang!" jawab Dylan. Eki langsung mencibir.

"Aih manusia nyusahin!" gerutu Eki berjalan mendekati Eston. Galih juga mengikutinya.

"Ki Ki Ki!" panggil Galih sambil menepuk bahu Eki.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐓𝐀𝐈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang