Haiii assalamualaikum, im back!
Kangen gak beberapa hari ini aku belum update??Jangan lupa vote dan komen banyak banyak banyak banyak banyak yaa. Banyakin komen biar semangat update sksjsjsks >.<
Typo atau pun kekhilafan tolong tandain ya🙂
]•--»Ḧäṗṗÿ Ṛëäḋïṅġ : ̗̀➛
"Enggak gerah bersih-bersih pakai kerudung gini? Lo yang berkeringat gue yang gerah....." ucap Elvano menjeda.
"Istri ... lepas aja kerudungnya."
Alara spontan mendongak.
"Santai aja, gue juga udah jadi suami, lo. Gak masalah 'kan?" ujar Elvano santai setelah melihat raut wajah terkejut istrinya.
Alara menggigit bibir dalamnya kuat. Sekarang ia dilanda kebingungan. Satu sisi ia belum siap dan di lain sisi ia takut dosa menolak perintah suami.
"Kalau gak mau, ya, gak apa-apa, sih. Gue cuma kasian liat lo yang keringatan," alibi Elvano. Setelah itu ia sedikit menjauh dari Alara.
Elvano berjalan menuju dapur. Rumah ini sudah lama dibeli oleh Papanya, hanya saja tidak jarang dibersihkan.
Namun, mendapati Alara yang membisu tanpa merespon ucapannya, Elvano kembali berbalik.
"Kenapa lo diam?" celetuk Elvano yang sekarang sudah berada di depan Alara kembali.
Alara terkejut bukan main. "Astaghfirullah, aku melamun," gumamnya. Namun, Elvano masih dapat mendengarnya.
"Lamunin gue, ya, lo?" tebak Elvano dengan sangat percaya diri. Walau kenyataannya memang benar Alara sedang melamunkan dirinya.
"Aku minta maaf," cicit Alara menunduk.
"Buat? Lo doyan banget minta maaf perasaan," balas Elvano.
"Maaf belum siap buka k-kerudung di hadapan Kakak."
"Kalau boleh tau, alasannya kenapa?" tanya Elvano menyelidik.
"Hmm, a-aku ... aku hanya belum siap. Aku perempuan seperti pada umumnya yang punya rasa takut, Kak."
"Takut?"
"A-aku takut kak Elvano ninggalin aku. Aku takut saat kamu udah liat rambut aku, lalu pergi. Maaf aku berperasangka buruk sama kamu, Kak."
"Padahal baru mau lihat rambut, gimana mau nyentuh dia," batin Elvano.
"Gue ngerti apa yang lo takutin. Lo tenang aja, walau gue gak cinta sama lo ... gue gak ada kepikiran buat ninggalin lo apalagi cerai. Nikah di hidup gue cukup sekali. Ngucapin ijab qobul itu gak mudah, dilihatin orang banyak, apalagi kalau penghulunya sinis," celoteh Elvano dengan tawa diakhir perkataannya.
Alara sedikit lega mendengarnya. Setidaknya ketakutannya berkurang. Walau ia percaya Allah selalu bersamanya, tapi Alara tetap gadis biasa yang punya ketakutan tersendiri dalam hidupnya.
"Tapi untuk suka sama cewek lain gue gak bisa jamin, karena sebelum kita menikah gue udah suka sama dia. Jadi jangan marah kalau gue selingkuh." Elvano berkata dengan sangat enteng.
Alara refleks menepuk lengan cowok itu. "Ih, jahat banget," balas Alara sebal. Elvano itu sangat jujur, bahkan terlewat jujur.
"Yang penting gue udah izin buat selingkuh," ujar Elvano sambil mengusap lengannya.
"Emang Nila mau sama kakak?"
Deg
Elvano langsung menatap Alara penuh selidik. "Kok lo tau gue suka sama Nila?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERATAI
SpiritualBagaimana kehidupan Alara menjadi seorang istri yang seharusnya dituntun oleh sang suami, tapi ia justru yang menuntun? ━━━━━⋇⋆✦⋆⋇━━━━━ *•.¸♡𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓♡¸.•* ᵀᵉʳˢᵉᵈⁱᵃ ᵈⁱ ˢʰᵒᵖᵉᵉ ᴸᵒᵛᴿⁱⁿᶻ ˢᵗᵒʳᵉ ━━━━━⋇⋆✦⋆⋇━━━━━ "Jika Ummu Sulaim menolak kare...