TERATAI 10

71.3K 8.5K 1.5K
                                    

Saya tidak paksa kamu untuk nunggu cerita ini update 😇

بسم الله الرحمن الرحيم

"Hallo bestih! I'm coming!" teriak seseorang dengan jaket diikat di pinggangnya yang ramping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hallo bestih! I'm coming!" teriak seseorang dengan jaket diikat di pinggangnya yang ramping.

"Itu dia orangnya," sambung Zayden sedikit berbisik.

"Nilaaaa!" teriak Eki dan Galih bersamaan.

Eki dan Galih kompak memeluk orang itu.

"Lo kapan balik? Kok nggak kabar-kabar?" tanya Eki setelah melepas pelukan.

Orang yang bernama Nila itu terkekeh. "Sebenarnya gue udah pulang dari kemarin, tapi mager kabarin kalian, mending tidur," jawabnya tertawa.

"Gimana kabar lo?" celetuk Elvano.

"Manusia nggak pernah merasa baik, tapi selalu bilang baik ketika orang bertanya apa kabar haha. Manusia emang pinter munafik," jawabnya sambil memeluk Elvano singkat. Zayden pura-pura batuk karena melihat itu.

Nila Anita, gadis cantik dengan rambut ikal sebahu. Kulit putih bersih, hidung runcing yang pas dengan wajah ovalnya. Kebiasaannya sedikit melenceng dari gadis-gadis pada umumnya. Melenceng maksudnya, Nila bukan cewek anggun yang suka menggunakan dress, Nila lebih suka menggunakan jeans dengan kaos oversize. Nila tidak suka shoping-shoping tidak jelas, ia lebih suka balapan. Lebih tepatnya, Nila itu gadis yang sedikit tomboi. Nila juga sudah bersahabat dengan inti ACE 4 dari kecil, tapi ia tidak diizinkan untuk bergabung oleh Elvano.

Setelah melepas pelukan Elvano, Nila beralih memeluk Zayden, lalu menepuk dua kali bahu cowok itu. "Apa kabar, Oppa?" tanya Nila terkekeh.

"Seperti yang lo bilang, gue baik. Munafik haha," jawab Zayden ikut terkekeh sambil menepuk puncak kepala gadis bernama Nila itu.

Terakhir Nila beralih ke arah Dylan. Ia terdiam beberapa saat sebelum memeluk Dylan. "Gue kangen," ujarnya.

"Hm," deham Dylan seraya membalas pelukan Nila. Elvano menatap tak suka kedua sejoli itu. Eki dan Galih saling tatap.

"Cinta sepihak emang sakit, Ki. Tapi kalo yang dicintai lebih cinta ke sahabat sendiri itu lebih sakit," sindir Galih mengarah ke Elvano.

"Hahaha, benar-benar!" balas Eki tertawa melihat wajah Elvano yang masam.

"Kalian lagi bahas apa? Kok serius banget?" tanya Nila yang sekarang duduk di antara Dylan dan Elvano.

"El mau nikah, Nil!" seru Eki. Elvano langsung menatap tajam ke arah Eki.

"Waw! Bagus itu. Akhirnya ada yang mau sama sahabat gue satu ini!" balas Nila sambil menepuk pundak Elvano yang berada di sebelah kirinya. Elvano mendengus kesal. Jawaban yang tidak ia harapkan.

TERATAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang