Alhamdulillah update lagiii!!!
Senang gak? Senanglah.....Selamat membaca......
“Tukang halu memancing hiu, nggak tau!
I just can't stop thinking about you!”
~Elvano~40. Mabuk
.
.
."Woiii istri! Lo nggak kesambet, 'kan?" Elvano menoleh sekilas ke arah istrinya.
Alara masih saja melamun. Ada apa sebenarnya dengan istrinya itu? Semenjak mereka keluar dari area kampus, gadis itu masih saja diam.
Elvano berdecak. "Gue ada salah? Kapan?"
Ucapannya masih diabaikan oleh Alara. Ia berpikir untuk setengah hari ini, dari bangun tidur, kejadian di parkiran dengan Aurita, lalu mereka masuk ke gedung fakultas masing-masing, lalu kapan ia berbuat salah? Pikir Elvano.
"Istri ...." Suara Elvano melembut, bersamaan dengan tangannya meraih tangan Alara yang saling bertautan. Gadis itu nampak terkejut.
"Kenapa, Kak?"
Elvano menghela napas. Ternyata benar Alara sedang melamun.
"Apa yang lo pikirin? Omongan si Gurita cumi-cumi ubur-ubur albino tadi?" tanya Elvano.
Dengan cepat Alara menggeleng. " Ngapain juga aku mikirin itu, Kak. Nggak ada gunanya juga," balas Alara tersenyum.
"Siapa tau lo takut dia ngerebut gue dari lo," balas Elvano kembali fokus menyetir. Saat ini mereka berada diperjalanan pulang.
Alara memutar keadaan. Sekarang ia yang menggenggam jemari tangan kiri Elvano dengan kedua tangannya. "Untuk apa aku takut. Semua garis takdir hidup manusia itu udah ditentukan, termasuk jodoh. Kalau kamu itu jodoh aku, mau siapapun yang misahin kita itu nggak akan bisa, tapi kalau kamu cuma jodoh semantaranya aku dan kak Aurita itu jodoh kamu, aku bisa apa--"
"Ashdhjdjeiskdndhddhssssstttt!"
"Kamu ngomong apa, Kak?" tanya Alara bingung.
"Jangan dilanjutin perkataan lo tadi atau gue tarik bibir lo sampai monyong!" potong Elvano.
"Kenapa memangnya?"
"GUE CUMA MAU LO YANG JADI JODOH GUE, NGGAK MAU SETENGAH-SETENGAH! LO NGERTI, KAN, ISTRI? TOLONG GARIS BAWAHI, SELAMANYA!" jawab Elvano menekankan kata selamanya.
Alara terkikik melihat reaksi suaminya itu. "Iya, aku ngerti, Kak. Di dalam doaku juga nama kamu yang aku sebut. Dan berharap cuma aku yang nyebut nama kamu."
"Bagus, itu hukumnya wajib," balas Elvano tersenyum lebar sampai matanya menyipit. Lebih tepatnya menyengir lebar ke arah Alara.
"Aku baru liat ekspresi itu di wajah kamu, Kak. Lucu banget," puji Alara sambil mencubit sekilas pipi Elvano yang kembali fokus melihat jalanan di siang menjelang sore.
"Baru gue ditunjukin ke lo doang, jadi lo harus bersyukur bisa lihat ekspresi ini," balas Elvano.
"Apapun yang berasal dari kamu, aku bersyukur banget. Apa lagi senyum dan tawa kamu, Kak. Aku bersyukur bisa lihat itu dan aku berharap selalu bisa melihatnya," ucap Alara serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERATAI
SpiritualBagaimana kehidupan Alara menjadi seorang istri yang seharusnya dituntun oleh sang suami, tapi ia justru yang menuntun? ━━━━━⋇⋆✦⋆⋇━━━━━ *•.¸♡𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓♡¸.•* ᵀᵉʳˢᵉᵈⁱᵃ ᵈⁱ ˢʰᵒᵖᵉᵉ ᴸᵒᵛᴿⁱⁿᶻ ˢᵗᵒʳᵉ ━━━━━⋇⋆✦⋆⋇━━━━━ "Jika Ummu Sulaim menolak kare...