TERATAI 45

55.1K 7K 2.6K
                                    

“Tanam keyakinan, sirami dengan kesabaran, kemudian akan berdaun kebijaksanaan, berbunga kemuliaan, berbuah kehormatan, dan tumbuh berdirilah pohon kebenaran.”

⚠️SEBAGIAN SCENE-NYA SUDAH DIHAPUS⚠️
⚠️️SEBAGIAN SCENE-NYA SUDAH DIHAPUS⚠️

SEBAGIAN SCENE-NYA SUDAH DIHAPUS⚠️

Sambungannya 👇

“Sekali-kali kamu cobain suasana pasar,” cibir Alara. Lagi-lagi Elvano pasrah.

“Anj—astaghfirullah! Ibu-ibu sialan cari kesempatan mau nempel-nempel ke tubuh gue,” gerutu Elvano saat berdesak-desakan dengan ibu-ibu yang rebutan membeli membeli bawang. Padahal masih banyak, kenapa harus rebutan, pikir Elvano kesal.
Alara terus menarik tangan suaminya.

“Kita mau beli apasih?” tanya Elvano kesal.

“Kamu maunya apa?” tanya Alara malah balik bertanya.

“Apa aja asal kau bahagia,” jawab Elvano terkekeh. “Apa aja asal cepat keluar dari sini,” sambungnya.

“Ikan atau daging?”

“Ikan aja hemat,” jawab Elvano.

“Ya udah ayo ikut aku.” Alara kembali menarik tangan Elvano menuju tempat jual bermacam-macam ikan.

“Pak mau ikan—hoeek!”

“Eh, kamu kenapa?” tanya Elvano terkejut melihat Alara yang seperti ingin memuntahkan sesuatu.

“Pak, maaf nggak jadi beli—hupft!” Alara membekap mulutnya lalu langsung pergi terburu-buru meninggalkan Elvano yang kebingungan sekaligus khawatir melihat istrinya itu.

Elvano langsung mengejar Alara walau berkali-kali menabrak orang. Setelah sampai di tempat ia memarkir mobil, barulah ia melihat Alara yang duduk di samping mobilnya. Perempuan itu duduk dengan menenggelamkan wajahnya di lipatan kaki.

“Hei, kamu kenapa?” tanya Elvano khawatir. Ia berjongkok di depan Alara. Namun, perempuan itu hanya menggeleng.

“Istri, tatap aku,” pinta Elvano. “Ayo masuk ke mobil dulu, aku gendong,” lanjutnya. Baru saja ia menyentuh bahu Alara, tapi perempuan itu menggeleng.

“Nanti dulu, Kak. Aku pingin muntah,” gumam Alara.

“Oke, aku ambil minyak angin dulu,” balas Elvano berusaha sabar. Ia masuk ke mobil untuk mencari minyak angin, setelah ketemu ia kembali bersimpuh di depan istrinya.

“Mana wajah cantiknya?” tanya Elvano.

Alara mendongak dengan wajah lesu dan sedikit pucat. Elvano tersenyum, tangannya mengolesi kening Alara dengan minyak angin yang ia ambil.

“Pusing?” Alara mengangguk.

“Bau ikannya basi,” gumam Alara cemberut.

Elvano langsung melongo. “Basi apaan, njir?” batinnya.

“Jangan beli ikan lagi, ya, Kak. Baunya nggak enak, pingin muntah. Soalnya bau ikan,” ujar Alara lagi.

“Mereka ikan, ya, pantas bau ikan. Emangnya ada ikan bau strawberry?” batin Elvano.

“Perasaan yang sering beli ikan itu kamu, kok sekarang–”

“Iyain, Kak. Biar istrinya senang,” potong Alara. Elvano semakin heran melihat istrinya itu. Pada akhirnya ia mengangguk.

“Sekarang kita pulang.” Elvano mengangkat tubuh Alara yang lemas tanpa persetujuan.

Setelah keduanya berada di dalam mobil, Alara kembali bersuara. “Terus gimana? Kita belum belanja, nanti aku masak apa?”

“Enggak usah khawatir, ada Galih yang udah biasa belanja keperluan rumah, ada Eki yang siap bayarin. Kamu istirahat aja,” jawab Elvano tanpa beban.

“Tapi katanya seorang Zayyan Elvano nggak mau pakai uang orang untuk ngasih istrinya makan,” sindir Alara.

“Haha bercanda, sayang. Nanti aku kirim uangnya ke mereka, tapi yang belanja tetap minta tolong Galih. Dia yang paling paham masalah begituan, biasalah soalnya dia anak kos. Kalau aku yang beli takutnya rugi, disuruh beli gula nanti yang dibeli micin,” balas Elvano tertawa. Namun, Alara hanya tersenyum menanggapi.

“Kok senyum doang? Biasanya ketawa,” protes Elvano.

“Lemes, Kak,” rengek Alara. Elvano semakin heran.

“Kita ke rumah sakit,” ujar Elvano. Dengan cepat Alara menggeleng.

“Kita pulang aja, aku nggak apa-apa,” ucap Alara tersenyum. Elvano hanya bisa pasrah.

Beberapa menit setelah Alara tertidur. Elvano geleng-geleng melihat itu. “Hari ini istri gue aneh banget,” gumam Elvano.

—TO BE CONTINUE—

KURANG NGGAK??

Terimakasih udah baca part ini, udah komen juga🤗

Terimakasih yang udah mau bantu mempromosikan dan mengenalkan cerita TERATAI.

JANGAN LUPA NABUNG BUAT PELUK NOVEL TERATAI!!😲

"Setiap langkah ada tujuan, di setiap pertanyaan ada jawaban, di setiap perbuatan ada balasan, dan di setiap usaha ada hasilnya.”

Nah, yang lagi menabung SEMANGAT!😅

TEMBUS KOMEN 2K👏👏

Spam up

Spam lanjut

Spam ABJAD A-Z ACAK

Spam ALEL

Spam huruf depan nama kamu

Follow Instagram ini wajib🙈
@wp.12kentang
@n.jannati_
@teratai_story
@elvanraymd
@sakyalara
@eki.nuganteng
@zayden.abdijaya.
@dylanganendra
@nilaanitaa.
@galih.saguna

Bantu follow dan komen konten di tiktok @desember.10 dan @wp.12kentang Sekalian share video kontennya 🐈

TERATAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang