Jangan lupa vote dan komen banyak banyak banyak banyak banyak yaa. Banyakin komen biar semangat update sksjsjsks >.<900 vote kalau bisa
Typo atau pun kekhilafan tolong tandain ya🙂
]•--»Ḧäṗṗÿ Ṛëäḋïṅġ : ̗̀➛
"Ja-jangan ... aku mohon jangan sakitin aku, Allah maha melihat--"
"Akibat lo ngebantah! Makanya langsung serahin handphone, lo!" bentaknya. Tangannya sudah melayang ingin menampar Alara. Namun, suara seseorang menghentikan tindakannya.
"Lo sentuh dia dengan tangan kotor itu, gue pastikan menit berikutnya tangan itu akan diamputasi!"
Laki-laki dengan kepalanya yang botak itu menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang sudah berani mengacaukan tindakannya yang ingin menampar Alara.
Sedangkan Alara, ia sudah memejamkan matanya erat. Namun, suara yang ia kenali itu membuatnya kembali membuka mata.
"K-kak Elvano ...."
—o0o—
Drrtt drttt
"Hallo, ada apa yang mulia ratu? Apa anda sudah merindukan anak tergantengmu ini?" tanya Elvano setelah sambungan telepon dengan Mamanya tersambung
"Waalaikumsalam!"
"Ck, assalamualaikum," ulang Elvano. Sepertinya sejak menikah dengan Alara, ia harus terbiasa dengan yang namanya mengucap salam. Keluarganya pun seakan-akan berubah.
"Nah, baru cakep. Biasakan ucap salam!" peringat Tari di seberang sana dengan nada sewot.
"Mama jangan sok iyes, ya. Sebelumnya kita sama," balas Elvano terkekeh.
"Halah-halah jangan banyak omong kamu. Mantu mama mana?" tanya Tari.
Seperkian detik Elvano terdiam memikirkan jawaban yang pas untuk berbohong.
"Elvano! Kuping kamu masih berfungsi bukan? Di mana mantu mama?" tanya Tari menuntut.
"Ada kok, dia di sana gak ke mana-mana," jawab Elvano tidak jelas.
"Di mana? Cepat panggil, mama mau bicara!"
"Ituuu, di emm ... Alara lagi belanja," jawab Elvano akhirnya jujur.
"Benlaja? Belanja apa? Di mana?
"Ke pasar ...."
"APA?!"
"Belanja, Ma. Katanya tadi ke pasar," jawab Elvano kurang yakin.
"Dasar bodoh! Susul Alara sekarang! Komplek rumah kalian itu sepi, daerahnya rawan! Banyak begal juga di sana!" maki Tari dengan heboh di seberang sana.
Pantesan gue bodoh, pikir Elvano. Mamanya sangat suka mengumpatinya bodoh.
"Kenapa baru Mama bilang!" balas Elvano seraya bergegas mengambil kunci mobil.
"Kinipi biri mimi biling! Heh, walaupun Mama baru bilang, harusnya kamu jagain istri kamu ke mana pun dia pergi, gak harus dikasih tau harusnya kamu tau, Elvano!" geram Tari.
"Setidaknya—"
"CEPAT CARI ALARA SAMPAI KETEMU, JIKa TERJADI SESUATU SAMA MANTU MAMA, KAMU MAMA SUNAT!" ancam Tari.
"Iya-iya ini mau nyari," jawab Elvano. Setelah itu ia mematikan sambungan secara sepihak. Biarlah Mamanya berkicau mengumpatinya di sana. Elvano segera berlari keluar rumah dan langsung masuk ke dalam mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERATAI
SpiritualBagaimana kehidupan Alara menjadi seorang istri yang seharusnya dituntun oleh sang suami, tapi ia justru yang menuntun? ━━━━━⋇⋆✦⋆⋇━━━━━ *•.¸♡𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓♡¸.•* ᵀᵉʳˢᵉᵈⁱᵃ ᵈⁱ ˢʰᵒᵖᵉᵉ ᴸᵒᵛᴿⁱⁿᶻ ˢᵗᵒʳᵉ ━━━━━⋇⋆✦⋆⋇━━━━━ "Jika Ummu Sulaim menolak kare...