Kini Dewi sudah berada dirumahnya.anak nya yang tadi pagi dititipkan kepada tetangga pun sudah dijemput pulang."makasih ya teh,sudah dibolehin nitip anak"ujar Dewi kepada tetangga nya."iya mbak Dewi,gak apa apa .lagian anak nya anteng kok.gak nakal.besok besok kalau lagi ada perlu dibawa kesini aja Amira nya.anak ku pun senang karena ada kawan mainnya"jawab tetangga nya Sumringah.dewi pun bergegas pulang kerumahnya.sebelum itu tak lupa ia memberikan oleh oleh untuk tetangga nya tersebut.sebagai perwujudan rasa terima kasih.
Waktu terus bergulir hingga kini telah menunjukkan pukul 18:30,malam ini Dewi sudah tahu kalau suaminya tidak akan pulang.karena sebelum pergi sudah dikasih tahu ada lembur.tepatnya lembur dihotel bersama nengsih.huh...sambil momong Amira,beberapakali terlihat ia mondar mandir sambil mengepalkan tangan nya.
Hingga pukul 6 pagi baru lah terlihat mobil suaminya memasuki pekarangan.dan Dewi pun kembali mengintip dibalik tirai.bahkan Nengsih sudah tak perlu berjalan
berjingkat jingkat lagi rupanya.ia terlihat santai berdiri disamping mobil Rangga seraya bercanda ria."apa maksud mereka?apa sudah mau mengumumkan hubungannya?"bathin dewi.ia pun segera membuka pintu."sudah pulang mas?..kok sama Nengsih?"Dewi bertanya seolah olah tak tahu apa apa."oh...ini,tadi ketemu dijalan wi,aku kasian liat Nengsih jalan sendirian subuh subuh,ya aku kasih tumpangan.kan sekalian karena rumah kita berdekatan"terang mas Rangga dengan penuh gugup sambil menggaruk hidung nya yang aku yakin tak sedang gatal.berbeda dengan respon Rangga,nengsih malah terlihat lebih santai dalam menanggapi.sepertinya ia memang ingin hubungan mereka diketahui Dewi."ia mbak Dewi,gak apa apa kan?"tanya nya kepada Dewi dengan tersenyum manis sambil mengerling nakal ke arah Rangga.
Merasa terintimidasi,Dewi pun menjawab."ya gak apa apa Nengsih,tapi gak enak loh dilihat orang,anak gadis pulang subuh subuh sama lelaki yang bukan mahramnya"jawab Dewi sok polos.terlihat setelah nya mereka berdua saling melirik kikuk."ya sudah,aku capek,mau masuk dulu"tiba tiba Rangga menyela.sepertinya ia mengambil jurus kabur.karena tak ada kata lagi untuk pembelaan diri.sementara Nengsih hanya tersenyum senyum.seolah merasa di atas angin.perkataan yang di lontarkan Dewi barusan di anggapnya bagaikan angin lalu.
Dan ia melenggok berjalan kesamping menuju ke rumahnya.melihat itu semua membuat Dewi semakin meradang.mereka sepertinya sudah semakin menggila.tidak lagi sembunyi sembunyi.bahkan pagi ini berani pulang berdua dengan santainya."awas kamu Nengsih"gerutu Dewi sambil masuk kedalam rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
selingkuh Dengan Tetangga
Romancemenceritakan tentang perselingkuhan seorang suami dengan tetangganya sendiri