Pagi ini aku berniat untuk membersihkan pekarangan rumah.sudah dua hari ini tak sempat ku bersihkan.amira ku ajak main diteras rumah.biasanya akan ramai oleh anak anak tetangga yang lain.benar saja,tak lama Amira bermain alaira anaknya Bu Sumi sudah datang.rumah Bu Sumi berada di tepat disamping rumah nengsih.kebetulan daerah kami ini rumahnya cukup berjarak dekat.malah terkesan dempet.
Gerakan menyapuku seketika terhenti karena melihat Nengsih keluar dari rumahnya dengan membawa koper.ia sedikit tergesa gesa sambil telephonan dengan seseorang."ya mas,tunggu aku ditempat biasa"katanya.
"Pagi Nengsih.."sapaku seraya mengulas senyum."pagi juga mbak Dewi"jawab Nengsih terlihat sedikit gugup.mungkin karena sedang tergesa gesa."mau kemana itu Nengsih?kok bawa koper." Tanyaku yang semakin ingin tahu ini.jiwa kepoku meronta ronta."aku mau pergi liburan mbak,sama pacar aku.cuma seminggu kok"Dewi menjawab dengan senyuman manisnya."oh..ya udah,hati hati dijalan ya sih"ujarku.seraya didalam jiwa ini rasanya juga pengen di ajak suami sesekali menikmati liburan.seperti apa ya rasanya.hmm.
Kulihat nengsih berjalan tergesa gesa menuju jalan.gadis itu sangat menawan menurutku.tubuhnya yang berisi dan kulitnya putih bersih.tentu kekasihnya sangat sayang kepadanya hingga di ajak liburan.
"Mbak Dewi,mau kemana Nengsih itu katanya?"tiba tiba Bu Sumi muncul langsung bertanya."astaghfirullah...kaget aku Bu...katanya mau liburan sama pacarnya"jawabku."wah,bakalan ada gosip baru ini.kemarin aja suka pulang subuh.aduh...anak gadis kayak gitu amat kelakuannya"ujar Bu sumi.aku hanya tersenyum menanggapinya.jujur,aku tak terlalu suka bergosip.aku takut dosa.pernah ku dengar ceramah yang mengatakan besok dineraka bagi orang yang suka menggunjing sesama akan makan daging busuk saudara nya.lidah akan dipotong.nau zubillah.
"Mentang mentang cuma tinggal bersama neneknya,kelakuan seperti itu"sambung Bu Sumi."ya sudah Bu,aku masuk dulu.mau mandi"ujarku seraya menuju teras."ah mbak Dewi,enak loh pagi ini kita ngegosip dulu,anak anak juga lagi main."protes Bu Sumi membuatku sedikit tertawa."biarlah anak anak main bu.aku mau mandi.dari tadi belum sempat.tolong awasi ya bu.titip Amira"kulihat Bu Sumi duduk di samping anak anak.sementara aku segera kekamar mandi.mending mandi daripada bergosip.malas rasanya yang ada hanya nambah dosa.lagian pikiranku juga tak sedang baik baik saja.masalah rumah tanggaku juga sedang rumit.suami sendiri rasa orang asing.mungkin bagi sebagian orang ini hal yang tak terlalu menyakitkan.berbeda denganku yang tak punya siapa siapa ini.aku anak tunggal.kedua orang tuaku sudah meninggal keduanya akibat kecelakaan.semua saudaranya aku tak pernah tau.karena kedua orangtuaku perantauan.aku menetap dikampung ini lantaran menikah dengan mas Rangga.suamiku pun juga sudah tak punya orang tua.hanya punya beberapa saudara.namun menetap di desa lain.aku hanya sendiri disini.tepatnya merasa sendiri.terlebih suami pun sudah tak peduli.bayangkan betapa sakit nya jiwa ini.untunglah aku masih punya Amira untuk mengisi kekosongan jiwa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
selingkuh Dengan Tetangga
Romancemenceritakan tentang perselingkuhan seorang suami dengan tetangganya sendiri