rencana masa depan

320 8 0
                                    

Pov riana dewi
Melihat pernikahan suamiku sendiri dengan tetanggaku,semakin membuat perasaanku nelangsa.ingin rasanya menjerit sekuat kuat mungkin agar sesak di dada ini sedikit berkurang.namun rasanya itu tak mungkin aku lakukan mengingat dimana posisi ku sekarang ini.tentu saja Nengsih akan sangat senang bila melihat aku yang semakin tersiksa.aku tidak boleh terlalu menunjukkan kelemahan ku pada pelakor itu.aku sangat yakin bahwa sekarang ia merasa bangga dengan pencapaian nya yang berhasil merebut suamiku mas Rangga.aku sangat mengenal sifat sifat pelakor.mereka tidak akan pernah merasa malu bahkan mereka merasa bangga jika berhasil merebut suami orang dan mereka akan sangat merasa tertantang untuk merebut jika sudah mendapat hinaan.untuk sekarang aku hanya harus fokus mengurus putri kecil ku.bagaimana caranya aku bertahan hidup tanpa bantuan suami dalam membesarkan anak semata wayang.
Sekarang di tengah kemelut rumah tangga ku ini aku harus berpikir keras.kerja apa yang bisa aku lakukan untuk menghasilkan uang agar putri kecilku tak merasa kekurangan.saat ini aku masih punya uang tabungan dari pemberian mas Rangga beberapa waktu lalu.jumlah yang tak seberapa itu rencana nya akan ku buat untuk modal usaha.namun aku masih bingung usaha apa yang bisa aku lakoni.mungkin aku butuh teman cerita supaya dapat sedikit masukan.tiba tiba aku ter ingat dengan seorang teman.mudah mudahan nomornya masih aktif.
Tut...tut ..tut..."ya halo assalamu'alaikum...ini dewi ya?"suara di seberang sana terdengar."wa alaikum salam to,ya...ini aku dewi.kamu apa kabar?"aku menjawab salam yanto dengan semangat.tadinya aku ragu apakah masih aktif atau tidak nomornya.sudah lama sekali kami tak saling kontak."Alhamdulillah baik wi...kamu sendiri apa kabar.sudah punya anak belum?"tanya nya memberondong."kabar aku baik juga to.tanya nya satu satu dong...anak aku baru satu"jawabku lugas."Alhamdulillah...senang aku dengarnya wi.tumben ni nelphon aku,ada apa ni?"sepertinya yanto penasaran kenapa aku tiba tiba menghubunginya."hmmm...aku butuh bantuan kamu to..kasih aku kerjaan gitu..."pintaku lirih.agak sedikit ragu."tumben..apa suami kamu gak marah?nanti aku yang kena loh..."yanto seperti nya masih ingat tentang mas rangga yang dulu tidak memperbolehkan aku bekerja.alasannya harus fokus mengurus keluarga."gak apa apa kok to.kami udah pisah"aku langsung memberi tahu yanto tentang hal ini.kalau tidak bagaimana mungkin yanto akan mengerti kesusahan ku saat ini."serius kamu wi?kok bisa?"yanto masih belum percaya.akhirnya aku menceritakan kisah yang rumit ini.berharap sahabat masa kecil ku ini mengerti dan mau memberikan solusi nya."miris aku dengarnya wi,kamu yang sabar ya...kamu kalau jualan bisa gak?"tanya yanto pada akhirnya."jualan apa to?bisa aja sih sebenarnya"jawabku cepat."hmm...gimana kalau kamu jualan voucher aja wi? "

selingkuh Dengan TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang