Sesuai dengan yang sudah direncanakan,pagi ini setelah menyiapkan sarapan,dewi berpura pura sibuk mempersiapkan diri untuk pergi ke suatu acara.sementara Rangga suaminya memperhatikan saja apa yang dilakukan istrinya.ia bersemangat sekali menanti kepergian istrinya."sudah siap?"tanya Rangga penuh semangat."sudah mas,bentar lagi mau berangkat.tinggal nunggu Bu Sumi datang jemput kami"ujar Dewi.
Tok tok tok!!!"assalamu'alaikum mbak dewi"tak lama orang yang dibicarakan muncul diteras depan rumah."wa Alaikum salam Bu Sumi...tunggu sebentar.."seru Dewi."mas,kami berangkat dulu"ujar Dewi sambil meraih tangan suaminya untuk menyalami.
Setelah kepergian istrinya,Rangga langsung meraih hp nya yang terletak di atas nakas samping tempat tidur.ia langsung menghubungi Nengsih."halo sayang... istri ku sudah pergi,sini dong...aku kangen..."suara Rangga terdengar manja.tak lama setelah ia mematikan gawai nya pintu belakang terdengar ada yang mengetuk.rangga langsung melangkah ke dapur untuk membukakan pintu."bener ni mas? Gak ada mbak Dewi?"tanya Nengsih sambil mengedipkan mata dengan menggoda.yang di tanya langsung menarik tubuh seksi itu masuk kedalam rumah seraya menutup daun pintu.matanya tak berkedip memandang tubuh Nengsih yang berada dihadapannya.nengsih terlihat sangat seksi saat ini karena ia memakai pakaian tidur berbahan tipis.ia memakai lingerie berwarna terang menyala.sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih.rangga terlihat beberapa kali meneguk saliva nya sendiri."Dewi sudah berangkat tadi itu sama Bu Sumi"tukas Rangga yang pandangannya belum lepas dari tubuh molek didepannya.nengsih yang menyadari hal itu malah dengan sengaja berlenggak lenggok di hadapan Rangga."bagaimana mas?kamu suka tidak aku pakai ini?"tanya nya menggoda.rangga tersenyum mendengar itu.tentu saja ia suka.namun ia tak menjawab,ia justru langsung menarik tangan Nengsih menuju kamar.perlakuannya disambut Nengsih dengan baik.ia bergelayut mesra di tangan rangga.mereka tak sadar kalau kelakuan mereka saat ini tengah disaksikan beberapa pasang mata.bahkan Dewi istri sah dari Rangga juga tengah menyaksikan dengan mata yang basah.ia menangis dalam diam menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan gadis yang tak lain adalah tetangga nya sendiri.namun air mata tersebut langsung ia hapus.ia tak ingin terlihat lemah.apalagi ada Amira yang harus ia jaga.sekarang saatnya pembalasan.
Pak RT memberi aba aba kepada beberapa perangkat desa yang lain untuk segera masuk kedalam rumah tersebut.mereka langsung mengikuti dan menerobos masuk.hal itu membuat Rangga maupun Nengsih yang sedang bergulat panas mendadak menghentikan permainan mereka.nengsih sibuk menutupi tubuh polos nya yang tidak memakai sehelai benang pun dengan selimut.sementara Rangga saking terkejutnya,ia tak sadar jika sudah tak mengenakkan apa apa.ia berdiri mematung dan menatap nanar ke arah para warga dan perangkat desa.perlahan tatapannya beralih ke istrinya yang juga sedang menatap ke arahnya."Dewi..."gumamnya lirih.rangga tertunduk lesu menatap lantai.pak RT segera melempar handuk ke arah Rangga."cepat pakai handuk itu pak Rangga!!"sergah pak RT.suara hiruk pikuk pun tak Ter elakkan lagi.para warga sibuk mengajak para perangkat desa untuk mengarak kedua pelaku mesum untuk dibawa keliling kampung.sementara itu Nengsih duduk disudut kamar dengan selimut sambil menangis.penampilannya sangat berbanding terbalik dengan waktu ia datang tadi rambutnya yang semrawutan dan sisa make up luntur akibat air mata.sekilas ia seperti penampakan kuntilanak."saya tidak menyangka pak Rangga berani berbuat asusila di rumah sendiri begini"ucap pak RT."kasus kalian ini sangat tidak bisa di maafkan.kalian sudah mengotori kampung kita.sesuai aturan yang berlaku,kalian akan kami arak keliling kampung.biar jadi pelajaran bagi yang lain"lanjut pak RT.Rangga tak bergeming.perlahan Dewi maju.dengan sigap ia menampar dengan keras pipi suaminya.plakkk plakk!!!Rangga hanya meringis menahan sakit.hilang sudah wajah yang selama ini penuh wibawa."maaf wi..."ucapnya lirih puas menampar suaminya,Dewi beralih ke arah Nengsih."mau apa mbak??"tanya Nengsih penuh ketakutan.plak plak...pipi Nengsih pun menjadi sasaran amukan Dewi."jalang kamu Nengsih!!"jerit Dewi sambil menjambak rambut nengsih.nengsih meringkuk kesakitan.tak ingin ketinggalan,Bu Sumi berlari ke dapur membuka kulkas lalu mengambil cabe yang tempo hari ia minta blender.dengan sigap cabe yang telah d blender itu ia tumpahkan ke pangkuan nengsih.yang berada di dalam ruangan itu terperangah melihat apa yang dilakukan Bu sumi.tak terkecuali Dewi si pemilik cabe.nengsih meraung sejadi jadinya.karena mulai merasa panas di area sensitif nya."rasain tu Nengsih,makanya jangan cabe cabean sama suami orang!cicip tu cabe sambal..."geram Bu Sumi.
"Bu Sumi,cepat pakein baju Nengsih nya itu mau kita arak keliling kampung"pinta pak RT.Bu Sumi pun memakaikan Nengsih baju.setelah itu para warga membawa Rangga dan Nengsih keliling kampung beramai ramai.kedua pelaku tindak asusila tersebut hanya diam.mereka tak berani angkat suara karena takut amukan warga lebih ganas lagi.keadaan Nengsih sungguh sangat mengasihankan.ia terus merintih kepanasan akibat cabe yang di tumpahkan Bu Sumi ke area pinggang ke bawah.namun para warga tidak peduli dengan keadaan wanita tersebut.mereka masih terbakar emosi.di kampung tersebut masalah pelakor amatlah memalukan.semua ibuk ibuk rumah tangga menolak keras kehadiran pelakor yang sudah merusak rumah tangga orang lain.
Para warga tidak ada yang sadar dengan kehadiran seseorang yang sudah renta di sana.dia adalah nenek dari nengsih.ia menangis pilu melihat sang cucu di arak begitu sadis.ia merasa malu terhadap kelakuan cucu nya sekaligus ia merasa kasihan.bagaimanapun Nengsih adalah cucunya.namun ia tak dapat berbuat apa apa.ia hanya bisa melihat dari jauh.untuk mendekat pun ia tak berani.tak jauh dari keberadaan nenek itu terlihat Dewi yang terpaku memandang ke arah si nenek.ia lupa akan sosok sang nenek.tiba tiba rasa iba menyeruak ke dalam hatinya.ia mendekat ke arah nenek."maaf nek,,amukan warga diluar kendali saya"ujar Dewi lirih.nenek yang sudah renta itu menggeleng sambil ber urai air mata."tidak Dewi,seharusnya memang begitu.nengsih memang salah.nenek minta maaf sebagai orang tua satu satu nya yang Nengsih miliki"ujar sang nenek sambil menunduk.ia tak kuasa memandang wajah dewi.ia sangat paham bagaimana sakitnya hati Dewi karena suaminya sudah di rebut nengsih.dewi yang mendengar hal itu hanya menangis.ia tak tau lagi harus ber ucap seperti apa.ia merasa bingung,saat dendam nya terbalas,namun mengapa hatinya merasa tersakiti juga.ia tak merasa lega sama sekali.apalagi ketika melihat nenek nengsih.ia malah merasa bersalah.
Perlahan Dewi berjalan menjauh dari nenek renta itu.ia berjalan menuju rumah Bu sumi.ia mau mengambil anak nya yang ia titipkan bermain bersama anak Bu Sumi.sebelum sampai,ia membersihkan wajah untuk menghilangkan bekas air matanya.ia tidak mau Amira anak nya mengetahui apa yang tengah di alaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
selingkuh Dengan Tetangga
Romancemenceritakan tentang perselingkuhan seorang suami dengan tetangganya sendiri