Di tengah kesibukan ku melayani pembeli,aku di kejutkan dengan kehadiran sahabatku yanto."gimana wi?laris?"tanya nya setelah duduk di kursi panjang di depan etalase."Alhamdulillah to...ni udah sekalian pulsa sama casing.rencananya besok kalau ada modal tambahan aku mau sekalian jual beli handphone"aku menjawab dengan semangat.bagaimana tidak semangat,yang bertanya adalah penanam saham cuma cuma...ya...waktu itu modal ku cuma sedikit,yanto lah yang kemudian menambah."syukurlah kalau begitu wi,amira belum masuk sekolah ya?"yanto sesekali memperhatikan amira yang bermain."belum,umurnya belum genap 4 tahun to.tahun depan insyaallah baru aku daftarin ke sekolah"amira tampak asyik bermain dengan boneka nya.hingga tak sadar kalau ia sedang menjadi topik pembahasan."oh ya to?gimana kabar istrimu laras?"lanjut ku."hmmm...kabar laras ya baik wi,cuma...kami belum diberi kepercayaan anak oleh Allah" mendadak wajah yang seda i tadi ceria menjadi sendu.aku paham dengan kesedihan sahabatku ini."yang sabar to...waktu masih panjang,kalian masih muda..usaha dan doa yang tulus insyaallah di ijabah oleh Allah.setiap keluarga akan ada ujian yang berbeda.kalian di uji dengan keturunan,sementara aku di uji dengan kesetiaan.untung ada kamu sebagai motivator aku, sehingga aku bangkit seperti sekarang.tidak terlalu terpuruk seperti kemaren.aku doain semoga laras cepat hamil"ujarku menyemangati sahabatku satu ini."aamiin....amira,mau ikut om tidak?nanti main sama tante laras?"yanto bertanya kepada amira yang masih sibuk bermain.mendengar itu amira langsung menggeleng."ya...gak mau Amira nya wi.."yanto seperti kecewa."nanti lah to kapan kapan kami main ke tempat kamu"ujar ku.
Setelah puas berbincang bincang, akhirnya yanto pamit pulang."bu..tadi amira liat ayah"tiba tiba amira berkata seperti itu.aku celingukan untuk memastikan.namun tak ada apa pun.ku kira mungkin anakku salah lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
selingkuh Dengan Tetangga
Romancemenceritakan tentang perselingkuhan seorang suami dengan tetangganya sendiri