Dewi sudah memulai usaha barunya.ia mengontrak satu toko disekitar pasar di kampungnya.disana ia berjualan voucher dan beberapa casing hp.anaknya amira selalu ia bawa kemana ia pergi karena amira belum sekolah.setiap pagi setelah beberes rumah,ia dan anaknya langsung pergi ke pasar dengan naik angkot.
Seperti pagi ini,dewi bersama anaknya sudah bersiap siap untuk pergi.namun langkah mereka ketika keluar dari pekarangan rumah seketika berhenti karena Rangga mantan suaminya menghampiri mereka.ya mereka sudah ketuk palu.talak sudah jatuh sesuai hukum pengadilan meskipun dari rangga sendiri berkeras tidak mau menceraikan dewi."kalian mau kemana?"rangga turun dari mobilnya.sepertinya ia hendak pergi ke kantor.dewi tak menggubris pertanyaan sang mantan suami.hanya amira yang langsung menyalami ayahnya."kami mau ke pasar yah"amira yang menjawab dengan latah lidah yang masih cadel."mau belanja ya?ayo pergi sama ayah,biar ayah antar"pinta rangga."kami mau ke toko yah"lagi lagi hanya amira yang menanggapi pertanyaan sang ayah.sementara dewi terlihat sibuk dengan gawai nya."maksudnya?"rangga tak mengerti dan tak puas dengan jawaban sang anak.ia memang tidak tahu menahu dengan kegiatan mantan istrinya saat ini.dari semenjak ia di usir oleh dewi sampai ia menikah lagi dengan nengsih belum pernah sekalipun ia pulang ke rumah itu.padahal rumah mereka terkesan dempet saking dekatnya.tak lama angkot lewat.dewi pun menyetop angkot dan berlalu begitu saja di hadapan rangga yang masih penasaran tentang omongan amira barusan.tibanya di dalam angkot amira bertanya kepada sang ibu."buk...kok gak sama ayah aja kita perginya?"setiap amira bertanya seputar ayahnya dewi selalu kelimpungan dalam menjawab."kita lain arah nak..."dewi mencoba menjelaskan.untunglah amira tak memperpanjang obrolan karena setelah itu ia begitu sibuk melihat kendaraan lain yang saling berlomba menempuh jalan.
Dewi memang sengaja tak menggubris setiap pertanyaan mantan suaminya.ia mencoba acuh tentang sang mantan.semenjak persidangan memutuskan ikatan pernikahan mereka,tak sekalipun rangga berniat memberi nafkah untuk anaknya.hal itu semakin menambah sakit hati dewi.kini ia bertekad untuk mencari rizqi sebanyak-banyaknya agar amira dan dirinya tak kekurangan suatu apa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
selingkuh Dengan Tetangga
Romancemenceritakan tentang perselingkuhan seorang suami dengan tetangganya sendiri