mengintai

619 12 0
                                    

Antara sedih dan murka,itulah yang tengah aku rasakan sekarang.betapa teganya mas Rangga selingkuh dengan tetangga ku sendiri.terlepas dari siapa yang menggoda dan siapa yang tergoda, perselingkuhan mereka tak dapat ku maafkan.tunggu saja oleh mereka.
Sore ini sepertinya suamiku belum pulang,sudah pukul 17:30.biasanya kalau pulang sore,pukul 17:00 sudah berada dirumah.akupun berencana menutup pintu karena sudah hampir Maghrib.namun gerakanku terhenti sejenak karena tak sengaja melihat Nengsih berjalan menuju kejalan raya.sepertinya dia mau pergi.mau kemana dia,disaat semua orang sibuk menutup semua pintu dan berkumpul dengan keluarga,ia malah keluyuran.seketika instingku berbicara.sepertinya kepergian Nengsih ada hubungannya dengan belum pulangnya suamiku.kecurigaan ini bukan tanpa dasar,ini diperkuat dengan adanya kesamaan baju yang ia pakai.
Mata ini sangat sulit sekali untuk kupejamkan,semua kejadian demi kejadian seakan berkelebat silih berganti.tak terasa air mata pun mengalir dengan derasnya.mengenang nasib anakku,nasib pernikahan ini.akan berakhir seperti apa.dan juga aku memikirkan rencana demi rencana untuk mengerjai pelakor itu jika ia memang terbukti ada main dengan suamiku.
Hingga subuh,mata ini belum juga mau tertidur.akupun beranjak menunaikan sholat subuh.setelah sholat kudengar suara mobil mas Rangga,aku bergegas menuju pintu sambil membawa hp.aku berniat mengintai.aku ingin membuktikan pada diriku sendiri apakah kecurigaan ku ini benar atau malah  salah.sengaja lampu ruangan depan takku hidupkan.kulihat mobil suamiku berhenti didepan rumah.tak lama ia keluar dari mobil.ia berlari kesamping untuk membuka pintu mobil satunya lagi.dan benar saja,wanita lacur itu keluar dari mobil.aku dengan sigap merekam adegan itu.dada ini bergemuruh.ingin rasanya berlari keluar dan langsung mematahkan leher mereka.tapi itu tak kulakukan.aku masih pada mode waras.kulihat mereka bercumbu.jijik aku melihatnya.jujur,hati ini serasa tercabik,pedih....ya Allah...ternyata ini kelakuan suamiku.terlihat olehku Nengsih membawa banyak belanjaan.akhirnya aku tau siapa yang menikmati hakku dan anak ku selama ini.tak lain tak bukan wanita lacur disebelah rumah.dengan mengendap ngendap Nengsih berlari kerumahnya.sementara mas Rangga berjalan santai sambil bersiul menuju pintu.sebelum ia mengetuk pintu,pintu segera kubuka.ia terkejut sekali kelihatan nya."astaga,wi.sejak kapan kamu ada disini?"selidiknya.aku tau pasti ia takut aku melihat semuanya."barusan,"jawabku seraya berlalu.tak ku jabat tangannya.meski ia sudah dahulu mengulur tangan.jujur,aku jijik untuk bersentuhan dengannya.mengingat apa yang barusan terlihat didepan mata.
Pagi ini aku sengaja tidak masak seperti biasanya.hanya segelas teh yang aku suguhkan."gak masak wi?" Tanya suamiku."gak mas,uang sudah habis"ujarku sekenanya.kulihat suamiku mengeluarkan uang dari dompetnya."ini,uang belanja bulan ini"mas Rangga mengulurkan amplop coklat kepadaku."kalau masih dikurangi seperti bulan bulan lalu,aku gak mau lagi mengurus rumah mas"aku ber ucap dengan ketus sambil melipat tangan didada.mas Rangga tentu saja bengong.karena belum pernah selama kami menikah aku protes masalah uang belanja berapa pun ia kasih."hmmm baiklah,"ujarnya seraya menggaruk tengkuk.ia pun menambah jumlah uang dalam amplop.aku segera menghitung uang pemberian nya."ok,baiklah mas ini sudah seperti jumlah biasanya,lumayan untuk jajan amira,terima kasih"kusuguhkan senyuman manis meskipun hati ini masih sakit.aku segera berlalu menuju kamar amira.sekarang aku harus pandai pandai menyimpan uang.aku tidak mau lagi jatah kami dibatasi sementara kelebihannya untuk wanita jalang itu.
Setela mas Rangga berangkat kerja,aku pergi ke warung untuk membeli belanja.kulihat Nengsih juga ada.huh...pengen sekali rasanya menjambak rambut panjang nya itu.
"Pagi mbak Dewi,sini duduk dulu.biasa...kita rumpi dulu"ajak Bu Sumi."maaf Bu Sumi,aku buru buru.mau masak"tolakku."alah...mbak Dewi mah selalu gitu"buk Sumi mulai sewot.aku hanya tersenyum."aku mau masak buk Sumi,mas Rangga tadi minta masakin pecel lele"ujarku sambil melirik nengsih.ia sepertinya kikuk didepanku.setelah itu akupun pamit.

selingkuh Dengan TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang