Ketika kita benar benar ingin menghindari sesuatu seringkali sesuatu yang ingin kita hindari itu malah semakin mendekat.seperti saat ini,dewi yang mati matian menghindari adanya kontak dengan agus selama ini malah didatangi agus di tokonya.
Dewi berusaha bersikap biasa walau ia merasa gugup setengah mati tatkala hanya berdua dengan agus di dalam toko miliknya.
"Gimana wi?aku serius sama kamu"ujar Agus setelah lama berbasa basi.
"Hmmm...maaf sebelumnya mas...tapi aku tidak ada niatan buat ke arah situ"dewi tertunduk sambil mempermainkan jemarinya sendiri.
"Kalau aku bersedia nunggu sampai kamu siap gimana?"
"Tapi aku ini janda,udah punya anak..udah tua juga mas"
"Udah tua dari mana wi?baru 27 juga.lagian aku ini cari pasangan supaya ada teman menua bersama.."mendengar itu dewi memberanikan diri menatap manik coklat milik agus seolah mencari kejujuran di sana.dan dewi menemukan itu semua dari tatapan agus.seketika desiran aneh menyelinap di hatinya.dewi kembali menunduk bahkan lebih dalam lagi.
"Maaf mas..aku belum siap..saat ini aku masih betah sendiri"ujar dewi pelan seolah tak yakin dengan ucapannya sendiri.
"Hmmm...tapi aku tetap masih mau nunggu kamu wi,jujur ya,awal aku liat kamu aku udah tertarik.aku juga suka sama kepribadian kamu yang gak gampang buka hati"terdengar helaan nafas yang berat di sana.sepertinya agus cukup tertekan dengan penolakan dewi.
"Iya mas..sekali lagi aku minta maaf aku hanya tak siap di ganggu mantan suamiku.dulu aja waktu yanto sering kesini dia mengamuk.aku juga belum siap untuk berkeluarga kembali"dewi berucap sambil menatap dengan mata berkaca-kaca.
"Loh...kok jadi sedih..aku itu mau bikin kamu senang wi"
Dewi terkekeh pelan.
"Maaf... mas"
"Ya gak apa apa..tapi janji ya..kalau aku nelphon di angkat.aku juga bakalan sering kesini supaya hati mu terbuka.masalah mantan suami mu itu jangan di pikirkan.justru kalau kamu sudah menikah dia gak akan berani ganggu kamu lagi"dewi hanya mengangguk ngangguk mendengar ucapan agus.
"Hmmm wi,dari tadi ngobrol,mas mu ini gak di tawari minum gitu?"agus berusaha mencairkan suasana.dewi mendadak gelagapan.
"Eh..aduh...maaf mas aku lupa"ia segera mengambil air kemasan lalu meletakkan di hadapan agus.
"Di minum mas...maaf..gak bisa bikin kopi atau teh.karena ini lagi di toko"agus tersenyum kecil dan meraih air Kemasan itu lalu meminumnya.
"Berarti kapan kapan aku main kerumah mu ya...biar bisa minum kopi"mendengar hal itu dewi membelalakkan matanya.terkejut dengan apa yang didengarnya.sementara agus tersenyum geli sambil menaikkan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
selingkuh Dengan Tetangga
Romancemenceritakan tentang perselingkuhan seorang suami dengan tetangganya sendiri