Setelah berbincang bincang dengan Bu Sumi,Dewi kembali masuk kedalam rumahnya dan melakukan beberapa pekerjaan.namun dikarenakan kurang fokus,tangannya ter iris pisau ketika memotong bawang.ia meringis kepedihan dan menangis.hal yang tak biasa ia lakukan.hanya luka kecil membuatnya menangis.sebenarnya Dewi menangis bukan karena luka pada tangan,namun karena ada luka besar yang menganga didalam hati.
Satu kebohongan besar jika ia mengatakan jika ia sedang baik baik saja.istri mana pun pasti akan merasa sakit bila di khianati.
Triing triing....lamunan Dewi buyar saat gawai yang berada dalam genggamannya berbunyi begitu nyaring."iya halo...ada apa Bu Sumi?"ternyata yang meneleponnya adalah Bu Sumi."gimana mbak,udah pasti belom kalau suaminya bakalan ada Minggu besok?"tanya Bu Sumi."belum tau juga buk...soalnya suami saya belum pulang.nanti saya tanya dulu"jawab Dewi dengan lugas."ya udah kalau gitu.nanti kabari saya ya mbak.."pinta Bu Sumi di seberang sana."ok buk... assalamu'alaikum"Dewi mengakhiri pembicaraan mereka di telepon.
Huh....Dewi membuang nafasnya dengan kasar.kehidupan yang dijalaninya akhir akhir ini terasa begitu berat.
Ketika mendengar Suara deru mesin mobil dihalaman nya Dewi bergegas keruang depan.membukakan pintu menyambut suaminya pulang."Amira mana wi?"tanya Rangga ketika Dewi menyalami punggung tangannya."ada mas,lagi nonton"sahut Dewi sambil berlalu menuju kamar membawa koper kerja suaminya.sementara Rangga langsung menghenyakkan tubuhnya duduk di sofa.tak lama Dewi muncul kembali sambil membawa segelas air putih."diminum mas"pintanya.rangga mengangguk lalu meneguk habis air minumnya.melihat suaminya sibuk bermain gawai sambil sesekali tersenyum membuat Dewi mendadak kesal.ia menduga Rangga berkirim pesan dengan ningsih.ia pun gegas bertanya kepada Rangga."mas"panggil Dewi."iya wi?"Rangga seketika menghentikan aktivitas nya bermain gawai serta menoleh ke samping dimana istrinya berada."hmmm...besok kan hari libur,mas mau gak ikut aku sama Amira ke pasar?rencananya habis dari pasar mau langsung main ke taman.amira sudah lama tidak di ajak jalan jalan"jelas Dewi kepada Rangga suaminya.rangga tampak berpikir."kesempatan ini"bathin Rangga."Gimana mas?"tanya Dewi tak sabar."aduh wi,kayaknya mas gak bisa ikut kalian.mas capek mau istirahat saja di rumah".jawab Rangga .ia kembali bermain gawai nya."ya udah kalau gitu mas.cuma aku mintak uang buat jajan amira"pinta dewi.rangga langsung mengeluarkan dompetnya kemudian mengambil beberapa lembar uang merah."ini cukupkan?"tanya rangga.dijawab Dewi dengan anggukan."yes!rencana pertama berhasil".bathin dewi.kedua pasangan itu merasa senang.akan tetapi dalam hal yang berbeda.jika Dewi senang suaminya tidak mau ikut karena ingin menjebak sang suami,berbeda dengan Rangga yang senang tidak ikut anak beserta istrinya karena ingin mengulang kembali pergulatan panasnya bersama Nengsih dirumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
selingkuh Dengan Tetangga
Romancemenceritakan tentang perselingkuhan seorang suami dengan tetangganya sendiri