Pagi ini setelah mengantar amira ke sekolah aku langsung kembali ke rumah.toko sengaja tidak di buka hari ini.karena ada undangan acara pernikahan jarak tiga rumah dari rumah buk sumi.
Tok tok tok..."assalamu'alaikum..."terdengar suara buk sumi.aku yang sedang bersiap siap segera membukakan pintu.
"Ya...wa Alaikum salam buk...""Wah...mbak dewi...kangen aku...udah lama ya ...kita gak ngobrol ngobrol"
"Ya buk...maaf ya...aku sibuk soalnya..."
"Ya gak apa apa mbak dewi...namanya juga kerja.."
"Hmmm ya buk,kalo aku gak kerja mau makan apa kami"
"Emang si rangga gak pernah gitu mbak?ngasih duit sama amira?"
Aku hanya menggeleng sambil menatap buk sumi.
"Gak apa apa lah buk...yang penting dia sama istrinya udah gak ganggu kami lagi"
"Eh..hampir lupa aku mbak dewi...udah tau belum?kalau ayahnya amira sakit?"
"Gak tau buk...soalnya aku pergi ke toko nya pagi pagi sekali.jadi gak pernah liat mereka"ujar ku.
"Kasihan sekali ai rangga nya
mbak dewi...badannya kurus kering pada hal sakit nya aku dengar baru seminggu""Emang mas rangga sakit apa ya buk?"
"Entahlah mbak...orang orang sekitar bilangnya sakit kelamin"
"Astaghfirullah... nauzubillah..."
"Iya mbak...prihatin sama dia.malah orang orang jengkel sama si nengsih.selalu asyik dandan tapi suami gak ke urus"
Mendengar penuturan buk sumi,sore ini ketika pulang dari undangan bersama amira aku sengaja duduk lama lama di teras.sebenarnya aku tidak pernah berlama lama di teras semenjak mas rangga menikah dengan nengsih.namun kali ini aku ingin memastikan keadaan mas rangga.apakah benar ia memang sakit.walau bagaimana pun ia adalah ayah dari anakku.aku harus tau keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
selingkuh Dengan Tetangga
Roman d'amourmenceritakan tentang perselingkuhan seorang suami dengan tetangganya sendiri