selingkuh Dengan Tetangga

berat

Ku tatap lama rumah ini.rumah yang
banyak sekali menoreh kenangan indah selama kami berumah tangga.kini aku dan anakku harus pergi dari sini agar mendapat sebuah ketenangan.sebelumnya aku sudah mencari rumah yang langsung bisa di tempati.rumah yang berada tak begitu jauh dari toko yang ku sewa.

Sebenarnya begitu berat bagiku untuk meninggalkan semua ini.namun apa boleh buat,jika kami masih hidup berdampingan maka akan selalu saling menyakiti.
"Assalamu'alaikum mas...kami pamit..kami mau pindah rumah.aku kasih tau kamu,karena kamu adalah ayahnya amira"aku mengirimkan pesan ke mantan suamiku  sambil berkemas.tak lama,dari depan terdengar suara mas rangga menyapa anaknya.aku pun langsung beranjak keluar.
"Kenapa pindah?"tanyanya.sejenak aku terdiam.melihat keadaan mas rangga, sepertinya sudah semakin membaik.tidak terlalu mengkhawatirkan seperti terakhir aku lihat kemarin.
"Supaya dekat dengan toko"jawabku singkat.
"Jaga diri kalian di sana.aku akan berkunjung sesekali untuk melihat Amira"
"Iya mas"jawabku singkat.
Setelah itu aku kembali masuk ke dalam melanjutkan berkemas.amira bermain di teras di temani ayahnya.
"Oh....disini kamu mas?!! Ngapain kamu?mau kembali sama mbak Dewi kamu mas?!!"terdengar suara nengsih cukup lantang aku kembali ke luar.melihat kehadiran ku nengsih langsung menghampiri.
Plak!
"Dasar janda gatel..berani beraninya kamu goda suami aku"ujarnya berapi api.
"Ha ha...apa gak salah nengsih?bukannya kamu yang merebut suami aku?lagian kami gak ngapa ngapain...dia cuma lihat anaknya.aku dari tadi di dalam"ujar ku seraya memegang pipi yang terasa perih akibat tamparan nengsih.mendengar jawabanku nengsih terdiam sesaat.
"Ayo pulang mas!"mas rangga menurut dan sebelum beranjak pergi ia meletakkan amplop coklat di hadapan amira.
Sekitar jam 3 sore aku selesai mengepak barang.mobil pikc up cataran ku untuk mengangkut barang pun sudah tiba.
Hati ini tiba tiba terasa begitu sesak ketika melangkah keluar dari rumah.tak terasa air mata ini mengalir dengan derasnya.