Satu minggu kemudian...
Hari ini dewi meliburkan diri dari segala aktivitas rutinnya.ia hanya berada di rumah menunggu kedatangan agus.yang sebenarnya jarak rumah mereka hanya beberapa meter.namun meski mereka berdekatan selama satu minggu ini tidak pernah ada kontak antara mereka berdua.agus seolah sengaja menjauh agar dewi bisa berpikir dengan matang dalam memberikan keputusan.
Tepat jam 11:30 agus bertamu ke rumah dewi dengan di dampingi oleh sopir pribadinya.
Tok tok tok...
"Assalamu'alaikum"ucap agus dan sopirnya memberi salam.tak lama dewi membukakan pintu rumahnya.
"Wa Alaikum salam..mari masuk mas..pak..."
"Silahkan duduk"lanjutnya lagi sembari menyodorkan minuman serta snack.
"Tidak usah repot-repot mbak.."ujar pak supir sopan.
Dewi menanggapi ucapannya dengan tersenyum.
"Ehm..."agus tiba tiba berdehem pelan.saat itu dewi sudah duduk di sofa yang berada di hadapan Agus "Bagaimana wi? Maaf ya...aku langsung nanya...mungkin kesannya mendesak..tapi aku sungguh penasaran dengan jawaban kamu.mudah mudahan kali ini aku mendapat kabar baik"agus menatap manik mata dewi dengan dalam.seolah mencari kekuatan di sana.seketika dewi tertunduk malu.
"Sebelumnya aku minta maaf mas...mungkin selama ini aku selalu bersikap congkak terhadap mas yang sudah berbaik hati dengan mau memperistrikan aku yang janda ini.seminggu ini aku memikirkan tentang jawaban apa yang harus di berikan sama kamu mas.. sebelum aku jawab,apa mas bisa berjanji satu hal?"
"Apa itu wi?"
"Bisakah mas berjanji untukku bahwa tidak akan pernah mendua selama kita masih punya ikatan pernikahan?""Insyaallah wi..mas janji,tidak akan pernah menduakan kamu dengan wanita manapun.tapi kita tidak tau takdir apa yang sudah tersurat untuk kita.tapi kamu jangan khawatir,tidak ada satu pun niatan mas untuk nyakitin kamu sama amira,jika di kemudian hari mas nyakitin perasaan kamu,maka kamu boleh memilih antara meninggalkan mas atau tetap bertahan,bukan tidak mungkin hal ini bisa terjadi karena pada sejatinya setiap rumah tangga itu akan di uji sesuai porsi masing masing.semoga kita berdua bisa melalui semuanya dengan sabar dan ikhlas ini semua mas katakan bukan berarti mas berniat macam macam.hanya saja kita tidak bisa mendahului takdir Allah.semoga kita menua bersama dengan anak keturunan kita"dewi mendengarkan penjelasan agus dengan seksama.tak terasa ia menitikkan air matanya.
"Jadi bagaimana wi?apa kita bisa menikah secepatnya?jujur,aku takut berdosa jika kita berlama lama seperti ini tanpa ada ikatan pernikahan"
"Baiklah mas..aku bersedia menikah dengan mas"dewi menjawab pertanyaan agus dengan wajah yang terasa memanas.
"Alhamdulillah.."agus dan supirnya yang sedari tadi berada di dekat mereka mengucapkan hamdalah bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
selingkuh Dengan Tetangga
Romancemenceritakan tentang perselingkuhan seorang suami dengan tetangganya sendiri